TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sunan Ali Arifin, salah satu korban penyekapan di Taman Sari, sempat menduga akan dibunuh saat sekelompok pria berpakaian serba hitam mendatanginya pada Selasa malam.
Namun, Ali mengaku merasa tenang setelah kelompok pria tersebut rupanya petugas kepolisian yang membebaskan dirinya dari penyekapan.
"Waktu bapak-bapak polisi pada datang saya takut, karena saya kira mau dieksekusi. Tapi, ternyata mereka polisii, saya jadi tenang," kata Ali.
Dugaan Ali akan dieksekusi dikarenakan sebelumnya, para pelaku sudah mengancam akan membunuhnya bila dana proyek dari PT Andalan Global tak kunjung dicairkan pada Jumat ini.
Sementara, Mazani korban lainnya mengaku langsung memeluk petugas kepolisian yang mendatanginya dan membebaskannya dari ruang penyekapan.
Pelukan itu dikarenakan pada saat itu dirinya sangat khawatir akan dibunuh oleh para pelaku mengingat para pelaku sudah menyampaikan akan membunuhnya dalam dua hari ini.
Mazani makin mengkhawatirkan keselamatannya setelah ada tanda-tanda akan dieksekusi beberapa jam sebelumnya.
Sebelum polisi datang, Mazani mengaku baru saja disiksa hingga hampir pingsan dan digunduli rambutnya. "Setelah itu, saya diborgol lagi dan dimasukkan ke ruangan awal," kata Mazani.
"Tapi, enggak lama kemudian ada yang datang lagi bapak-bapak. Saat itu, saya pikir, inilah waktunya saya eksekusi. Tapi, setelah diberi tahu bapak-bapak itu polisi, makanya saya langsung peluk pak polisi itu," ucap Mazani.