TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Umar Syadat Hasibuan pasang badan membela atasannya, Gamawan Fauzi.
Umar membela Gamawan terkait sindiran Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang menyatakan Mendagri harus kembali belajar konstitusi.
Dalam kicauan di akun Twitternya @Umar_Hasibuan, Umar menegaskan Gamawan tidak pernah menyalahkan penempatan Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli.
"Saya bela mendagri krn statement mendagri di plintir.Terus lu pd marah?Dan bela Ahok tanpa lht subtansi mslh," ujarnya dalam kicauan yang ditulis, Sabtu (28/9/2013).
Menurut Umar, Gamawan menyatakan tidak ada yang salah dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta terkait penempatan Lurah Susan. Ia mengklaim, Gamawan sama sekali tidak menyerang Jokowi ataupun Basuki.
Namun, menurut Umar, Gamawan menyarankan penempatan pejabat karier harus pada orang dan jabatan yang tepat, sesuai dengan Undang-Undang Otonomi Daerah.
Selain itu, dia menyayangkan pihak-pihak yang menyudutkan Gamawan. Menurutnya, walaupun Gamawan, tetap saja Gamawan menjadi salah, karena berhadapan dengan Jokowi-Basuki.
"Apapun yg keluar dr mulut Ahok dan Jokowi sdh pasti benar semua menurut kalian.Jadi tak ada guna lagi berdebat dan diskusi," jelasnya.
"Pdhl yg dismpikan Mendagri tak ada yg salahkan Jokohok.Tp krn kalian sdh anggap mendagri salah, Apapun yg benar di spikan mendagri ttp salah."
"Saya bela mendagri krn statemen mendagri benar krn sesuai dgn UU Otda.Lbh baik,baca dulu UU Otda baru bicara," tambahnya kemudian.
Nama Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli mencuat ke publik karena polemik terkait dirinya. Hal itu karena dia sering didemo oleh sebagian warga yang mengklaim sebagai warga Lenteng Agung, yang menolak dipimpin oleh Susan.
Hal itu karena warga Lenteng Agung yang mayoritas beragama Islam, tidak rela dipimpin Susan yang beragama Kristen.
Gamawan pun akhirnya menyarankan agar jabatan Susan dievaluasi karena demonstrasi yang sering diterimanya, dapat mengganggu kinerjanya.