News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Proyek Monorel

Jokowi Lanjutkan Monorel, Bang Yos tak Mules Lagi

Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiang-tiang monorel di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, yang mangkrak sejak 2004 akan digarap kembali oleh PT Jakarta Monorail. Tiang monorel milik PT Adhi Karya tbk siap ditebus Rp 120 miliar. Pihak Jakarta Monorail bakal menggandeng Hadji Kalla Group untuk pembangunan monorail DKI. Foto diambil Minggu (13/1/2013). (WARTAKOTA/Angga Bhagya Nugraha)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dilanjutkannya proyek pembangunan monorel membuat mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso lega.

Pria yang akrab disapa Bang Yos itu mengaku mulesnya sudah hilang karenanya.

"Mules saya hilang. Saya tuh selama ini kalau melihat tiang-tiang yang mangkrak mules perut saya," kata Bang Yos, saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (16/10/2013) malam.

Selain mengapresiasi langkah Jokowi melanjutkan pembangunan monorel, Bang Yos juga mengapresiasi dilanjutkannya mega proyek transportasi massal lainnya, yaitu Mass Rapid Transit (MRT).

Sutiyoso menceritakan, sejak tahun 2006, ia telah menandatangani perjanjian pembangunan MRT bersama Menteri Keuangan saat itu, Boediono.

Ketua Umum PKPI itu pun berterima kasih kepada Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Jokowi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama karena dapat mewujudkan mimpi rakyat Jakarta untuk memiliki MRT dan monorel.

"Sebuah mimpilah ya memiliki MRT dan monorel. Masak yang duluan nanti Ujung Pandang dan Surabaya? Bukannya Ibu Kota negara," ujarnya.

Di samping itu, Sutiyoso juga mengaku optimis monorel tidak akan kembali mangkrak pembangunannya. Sebab, pengelola proyek itu, yaitu PT Jakarta Monorel sudah mengetahui segala sesuatu kajian yang berhubungan dengan monorel.

Orang-orang yang berada di dalamnya juga telah mempelajari kesalahan di masa lalu.

Ia mengimbau kepada para direksi PT JM agar pengalaman yang lalu menjadi pembelajaran ke depannya.

"Selama saya sudah pensiun, enam tahun mules perut saya. Lewat Kuningan, ada tiang mangkrak, enggak diteruskan. Sekarang sudah berhenti mulesnya," kata Sutiyoso.

Megaproyek monorel ini telah mangkrak sejak tahun 2007. Selama Pemerintahan Fauzi Bowo, tidak ada sinyal proyek yang baru mengerjakan tiangnya itu akan dilanjutkan. Baru pada pemerintahan Jokowi-Basuki, Pemprov DKI melanjutkan proyek besar tersebut.

Sekadar informasi, mega proyek monorel merupakan sistem mas rapid transit berbentuk kereta rel tunggal (monorail).

Pembangunan monorel di Jakarta akan terbagi dalam dua jalur yaitu green line sepanjang 14,3 kilometer dengan 16 stasiun dari Palmerah ke Kuningan melalui Sudirman. Lalu jalur blue line sepanjang 13,7 kilometer dengan 14 stasiun dari Kampung Melayu sampai Grogol.

Untuk menjamin pembangunan berjalan lancar dan tidak mengalami gangguan apapun, Pemprov DKI telah membentuk tim khusus untuk mengawasi pembangunan monorel dan Mass Rapid Transit (MRT).

Tim khusus tersebut di bawah koordinasi Deputi Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Sarwo Handayani dengan melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta.

Tim khusus pengawasan pembangunan monorel ini akan bekerja mengawal PT Jakarta Monorail selaku investor dan China Communications Construction Company Ltd (CCCC) sebagai kontraktor monorel.

Tidak hanya itu, Gubernur Jokowi juga menjamin pembangunan monorel akan selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, yaitu selama 3 hingga 3,5 tahun. Karena seluruh dokumen kelengkapan administrasi pembangunan serta kesiapan dana investasi telah tersedia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini