News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perempuan Cantik Tewas di Apartemen

Neta S Pane : Gatot Bunuh Holly karena Tertekan

Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abdul Latif digiring polisi untuk diperlihatkan saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2013). Polisi telah menangkap dua orang tersangka pembunuh Holly Angela Ayu, Surya Hakim dan Abdul Latif, sedangkan satu pelaku tewas sedangkan dua lagi masih buron. Polisi juga memeriksa suami Holly yang juga auditor BPK,Gatot Supiartono. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Tribunnews.com, Jakarta - Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane melihat kasus pembunuhan Holly yang melibatkan suami sirinya, Gatot Supiartono yang juga seorang pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), disebabkan Gatot berada dalam kondisi tertekan dengan berbagai tuntutan yang diajukan istri sirinya itu.

Menurut Neta, pengakuan Gatot sebagai otak pembunuhan Holly, memang sangat mengejutkan. Bahkan sepintas pengakuan tersebut seolahsulit diterima akal sehat.

"Pertama, mengingat Gatot sebagai orang intelek, cerdas dan selalu bersikap rasional, sehingga sangat sulit dipahami bahwa Gatot bisa bersikap irasional untuk menyewa pembunuh bayaran," ujar Neta dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Kamis (17/10/2013).

Kedua, Neta melanjutkan, Gatot sebagai pejabat BPK yang bergaul di kalangan pejabat negara lainnya, terutama jenderal-jenderal polisi dan penegak hukum lainnya tentu lebih bisa menahan diri untuk melakukan pelanggaran hukum menghabisi istri sirinya dengan menggunakan pembunuh bayaran.

Ketiga, lanjutnya, sangat sulit untuk dipahami bahwa Gatot menyewa pembunuh bayaran membunuh istri sirinya tapi meninggalkan jejak yg gampang terlacak, yakni fotonya ada di kamar korban.

Namun, Neta mengakui, sikap emosional yang dipicu rasa tertekan dan stres tingkat tinggi terkadang gampang membuat seseorang menjadi irasional sehingga nekat melakukan hal-hal yang tidak masuk akal.

Neta mencontohkan kasus mutilasi yang beberapa kali terjadi di jakarta menjadi contoh dimana pelaku begitu tega membunuh orang yang dicintainya secara sadis.

"Dalam kasus Gatot sepertinya yang bersangkutan begitu tertekan dengan banyaknya tuntutan dari Holly," tuturnya.

Tuntutan-tuntutan tersebut menurutnya membuat Gatot menjadi sangat tertekan hingga menjadi irasional.

"Seolah kasus pembunuhan Holly rumit padahal sangat sederhana motifnya. Seolah kasus yang dialami Gatot sangat sederhana tapi menjadi begitu rumit baginya tatkala ia tertekan oleh tuntutan Holly.

Melihat latarbelakang seperti ini Neta menilai kasus pembunuhan Holly memang benar-benar dilatarbelakangi oleh asmara, cinta, sakit hati dan dendam yang membuat tersangka tertekan dan berubah menjadi irasional.

"Kondisi ini juga dipicu dan terakumulasi oleh kondisi tersangka yang kerap tertekan dan stres akibat kesibukan pekerjaannya sebagai auditor," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini