Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berencana menaikkan pajak progresif kendaraan bermotor untuk menekan jumlah kendaraan di Jakarta.
Langkahnya tersebut diprediksi akan berdampak negatif terhadap industri otomotif. Atas hal itu, Jokowi mengaku tidak takut jika nantinya menuai protes dari pengusaha industri itu karena wacananya tersebut.
"Tidak takut kalau diprotes. Memang harus kita hambat jumlah kendaraan. Banyak kendaraan kan enggak boleh," ucap Joko Widodo atau Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Sebab, tidak ada cara lain untuk menekan jumlah kendaraan. Jokowi menjelaskan, kewenangan memberlakukan pembatasan kendaraan ada di pemerintah pusat.
"Kalau pembatasan kendaraan itu kewenangan pusat. Kami hanya menekan melalui pajak progresif," ucap Jokowi.
Ketika ditanya apakah dirinya memiliki kendaraan pribadi, Jokowi membantahnya. Ia mengatakan tidak memiliki mobil pribadi, hanya anak-anaknya saja yang memilikinya.
"Di Solo justru anak saya yang punya. Ada dua dan mereka masing-masing punya atas nama dia. Kalau untuk produksi sih ada kaya truk dan mobil pick up," tutur Jokowi.