News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Politisi Gerindra: Sangat Berlebihan 36 Siswa Pembajak Kopaja Dikeluarkan

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR RI Martin Hutabarat

Tribunnews.com, JAKARTA--  Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat menilai keputusan Kepala Sekolah SMA N 46 yang mengeluarkan 36 siswanya karena diduga membajak sebuah Bus Kopaja untuk menyerang sekolah lain, sangat berlebihan.

"Putusan ini tidak mendidik," tegas Politisi Gerindra ini kepada Tribunnews.com, Minggu (17/11/2013).

Karena, imbuhnya, anak-anak tersebut bukanlah penjahat yang harus ditindak sekeras itu.

"Tidak perlu Guru-guru SMA N 46 membuat putusan yang sekeras itu terhadap anak-anak didiknya," tuturnya.

Menurut Martin, cukup menghukum secara keras disertai janji tertulis dari siswa dan orangtuanya bahwa mereka akan dipecat apabila mengulangi peristiwa seperti itu lagi.

"Rasa memaafkan harus ada di diri para guru itu sbg cermin pendidik . Sebab kalau dipikir secara mendalam, para Guru dari SMA N 46 ini juga turut bersalah dan bertanggung jawab terhadap tindakan yg salah dari anak-anak didiknya," ujarnya.

Sebab, kata dia, kalau mereka mendidik siswa-siswanya dengan benar, menanamkan disiplin yang keras, pasti tidak akan terjadi kasus itu.

"Kita jadi bertanya, apa yang diajarkan para Gurunya selama ini, sampai siswanya berani berniat hendak menyerang sekolah lain," ucapnya.

Dia tegaskan pula, apakah Guru-guru tersebut tidak merasa ikut bersalah atas kejadian ini. Seharusnya Kepala Sekolah dan Guru-guru itulah yang patut merasa malu dan ikut bertanggung jawab atas peristiwa itu.

Sebab, imbuhnya, siswa-siswanya itu masih remaja-remaja, berusia muda dalam masa pubertas yang masih labil dan sedang mencari jati diri. Sehingga kalau ke 36 Siswa ini sampai harus diberhentikan, sudah pasti sekolah-sekolah lain akan enggan menerimanya.

"Lalu bagaimana masa depan anak didik tersebut. Kalau guru-guru SMU N 6 ini tidak merasa ikut bersalah atas kejadian itu, seharusnya Guru-guru itu yang perlu diberi sanksi lebih dulu, karena gagal mendidik anak didiknya," tuturnya.

(Andri Malau)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini