Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta fraksi Golkar, Priya Ramadhani menjelaskan mengapa pihaknya mencoret sebagian pengajuan Pemprov DKI terkait pengadaan bus sebanyak 1.000 unit.
"Pemotongan kami lakukan karena kami anggap pengajuan seribu bus justru akan membebani Pemprov DKI karena kalau tidak terserap akan menjadi Silpa (sisa lebih pagu anggaran)," ujar Priya di DPRD DKI, Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Priya menjelaskan, sebelum memutuskan untuk mencoret sebagian pengajuan pengadaan bus, pihaknya telah melakukan pengkajian terlebih dahulu dengan mengkroscek kesanggupan ke pihak karoseri.
"Mereka banyak yang mengaku tidak siap. Maka dari itu kami kurangi dulu," tutur Priya.
Priya mengungkapkan, ketidaksanggupan pihak karoseri terkait rencana pengadaan bus lantaran memerlukan waktu untuk merakit komponen bus yang diimpor tidak secara utuh dan menggunakan bahan bakar gas tersebut.
Untuk menghindari potensi Silpa, Priya mengatakan sebaiknya sebagian anggaran yang diperuntukkan membeli bus tersebut dialokasikan ke program lain.
"Lebih baik untuk program lain saja yang dibutuhkan masyarakat," tutur Priya.