Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Misteri penyebab jatuhnya Direktur Operasi III PT Wijaya Karya (Wika) Ikuten Sinulingga (55), dari tangga penyebrangan Cawang Soetoyo, Selasa (19/11/2013) pagi belum juga terjawab.
Minola Sebayang, juru bicara keluarga Direktur Operasi III PT Wijaya Karya (WIKA) Ikuten Sinulingga menegaskan, kasus yang dialami Ikuten kemungkinan ada unsur kriminal. Kesimpulan itu muncul saat keluarga menemukan beberapa barang bukti dan melihat kondisi cedera yang dialami Ikuten.
"Kemungkinan ada unsur kriminal dalam peristiwa ini," kata Minola, kepada wartawan di RS UKI, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (21/11/2013).
Minola menjelaskan, keluarga menemukan jam tangan kulit Ikuten dalam kondisi terputus. Jam tangan itu biasa digunakan pada tangan sebelah kiri korban.
"Ini bukan jam tangan rantai, tapi kulit. Kalau bunuh diri, logika berpikir kami nggak mungkin jamnya putus. Lagi pula kalau bunuh diri, jam tangan seharusnya pecah bukan putus," ujarnya.
Saat diperiksa kondisi terakhir Ikuten, kata Minola, pergelangan tangan kiri mengalami lebam. Selain jam tangan, kacamata Ikuten juga ditemukan dalam kondisi baik. Menurutnya, jika jatuh bunuh diri, seharusnya kacamata itu pecah atau patah.
"Katakanlah kacamata itu ada di saku. Paling tidak pecah atau patah. Ini dalam kondisi utuh," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan Minola benda-benda tersebut, didapat dari orang yang mengevakuasi Ikuten ke rumah sakit. Namun, barang-barang tersebut belum diserahkan kepada kepolisian.
"Barang-barang ini belum kami serahkan ke polisi. Kami tidak langsung menyerahkan karena beberapa hari ini masih fokus kesembuhan Pak Ikuten."
Sebelumnya, Ikuten jatuh dari jembatan Cawang yang berpagar cukup tinggi pada Selasa (19/11/2013) sekitar pukul 06.45 WIB. Dia ditemukan tertelungkup di bawah jembatan. Warga kemudian membawanya ke RS UKI. Polisi menjelaskan, Ikuten mengantor dengan naik mobil diantar sopirnya. Lalu dia berhenti tak jauh dari kantornya untuk berjalan kaki.
Kapolres Jaktim Kombes Mulyadi Kaharni menyatakan, Ikuten diduga melompat. Ikuten tidak terpeleset.
"Diduga korban sengaja lompat, karena kalau terpeleset tidak mungkin. Lokasi di jembatan tersebut masih terdapat palang-palang pengamanan. Tidak mungkin bisa lolos (jatuh) kalau terpeleset," kata Kapolres.