Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak keluarga siap membantu kepolisian untuk mengungkap kasus dugaan jatuhnya Direktur Operasional PT Wijaya Karya (PT Wika), Ikuten Sinulingga (58) dari Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Shelter Transjakarta Cawang Soetoyo, Selasa (19/11/2013) pagi.
Minola Sebayang, juru bicara keluarga Ikuten menyebutkan, pihak keluarga berencana menindaklanjuti temuan mereka, dengan menyerahkan jam tangan. Yang menurutnya akan menjadi alat bukti bahwa ada dugaan tindak kriminal ke Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur.
"Jika diperlukan kami akan membantu pihak kepolisian. Rencananya hari Senin (25 November 2013) akan kami serahkan alat bukti itu dan akan kami koordinasikan," kata Minola saat dihubungi, Jumat (22/11/2013).
Minola menjelaskan, adanya dugaan kriminal yang terjadi sebelum Ikuten jatuh dapat dilihat dari putusnya tali kulit jam tangan yang digunakan Ikuten.
"Talinya (dari kulit) putus, namun kacanya tak pecah. Kalau memang loncat, harusnya kaca itu pecah, dan talinya tidak putus. Jam tangan itu terlepas dan ditemukan di dekat korban," katanya.
Dia menyimpulkan adanya dugaan tindak kriminal karena mata sebelah kanan Ikuten terdapat luka lebam. Tangan kanan patah dan tangan kiri yang biasa mengenakan jam tangan, justru mengalami pembengkakan.
Diketahui, Ikuten ditemukan tergeletak di bawah JPO Cawang Sutoyo pada Selasa 19 November lalu sekira pukul 06.45 WIB. Sebelumnya korban diduga melakukan percobaan bunuh diri dengan melompat dari jembatan setinggi lima meter itu.
Namun, pihak keluarga dan PT Wijaya Karya membantah hal tersebut, mereka bersikeras berpendapat bahwa Ikuten terpeleset hingga terjatuh dan mengalami luka pada bagian kepala juga patah pada lengan kiri.