Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo awalnya tidak mengetahui bahwa pagar di kantornya roboh akibat buruh yang mengamuk. Pria yang akrab disapa Jokowi ini pun akan memperbaikinya.
"Di mana? Besok diperbaiki," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Jokowi mengatakan alasan tidak ingin menemui buruh siang ini lantaran dirinya sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan buruh. Selain itu, keputusan Upah Minimum Provinsi sebesar Rp2,4 juta bukanlah keputusannya.
"Sudah saya temui. Di dalam sudah. Kan sudah saya bilang, angka-angka itu dari dewan pengupahan. Kalkulasi dan hitungan dari mereka. Saya tinggal tanda tangan," kata Jokowi.
Ketika diminta untuk memberikan imbauan agar buruh tidak melakukan anarkis, mantan Wali Kota Solo ini enggan mengomentarinya.
"Itu porsinya aparat lah. Urusan aparat," tutur Jokowi.
Ratusan buruh saat menggelar aksi demo sempat merobohkan pagar dan mengancam masuk ke kantor Jokowi secara paksa apabila Jokowi enggan menemui mereka. Namun hal itu tidak terjadi. Buruh memilih mengancam akan menduduki tol dalam kota. Mereka pun bubar pada pukul 16.00 sore dengan tertib.