TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Walang bin Kilon (54), sempat mencoba memberikan sejumlah uang kepada petugas saat akan diamankan. Namun petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menolak dan tetap membawanya.
"Saya mau kasih Rp 600 ribu, tapi ditolak. Ya udah saya lari saya lari, ada kali 15 orang yang ngejar," kata Walang ditemui Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Jalan Bina Marga No 48, Kelurahan Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2013) pagi.
Walang mengakui atas inisiatifnya saat akan diamankan di kawasan Pancoran Jakarta Selatan, Senin (25/11/2013) malam, sejumlah uang yang berada digerobak dikeluarkan. Berharap agar petugas tak membawanya ke panti.
"Saya nggak mau ke panti, ya mendingan ngemis gini. Dapat uang banyak," kata Walang.
Pria yang mengaku mendapat penghasilan Rp 150.000 per hari tersebut pun langsung digelandang ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2. Ia akan dibina di panti tersebut dan akan dikembalikan ke keluarganya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda menuturkan Walang sempat berniat menyogok petugas.
"Walang mau sogok petugas, biar dia tidak direhabilitasi di panti sosial, petugas jelas dan tegas menolak itu," katanya.
Menurutnya, Walang bukanlah pengemis pertama yang mencoba menyuap petugas agar tidak masuk ke panti rehabilitasi sosial. Sebelumnya, petugas pernah mengamankan seorang pengemis yang cacat.
"Saya kasih bapak dua juta rupiah, asal turunkan saya di pinggir jalan dan saya bisa pulang, kok," kata Miftahul menirukan ucapan pengemis tersebut.
Walang dan rekannya laki-laki, Sa'aran, ditangkap petugas Sudin Sosial Jaksel pada Selasa (26/11/2013) pukul 19.30 WIB di bawah Tugu Pancoran, Jaksel. Walang mengaku mengemis untuk modal tambahan naik haji. Dia sudah mendaftar haji di Subang.