TRIBUNNEWS.COM, BINTARO - Sepasang suami istri tunanetra dan bayinya selamat dari kecelakaan KRL jurusan Serpong-Tanah Abang dan truk bahan bakar di perlintasan kereta api Pondok Betung, Bintaro, Senin (9/12/2013) siang.
Ketiganya bisa selamat setelah nekat melompat dari gerbong ke sebuah selokan pasca-kecelakaan.
Hal ini disampaikan oleh seorang penumpang bernama Tin (39), di lokasi kejadian, Senin (9/12/2013) petang.
Tin yang merupakan warga Pondok Pucung RT 03/07, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, itu menyampaikan, bahwa dirinya berada di gerbong yang sama dengan suami istri tunanetra itu pada saat kejadian, yakni gerbong ketiga.
Menurutnya, setelah terjadi tabrakan disertai ledakan dan kebakaran hebat, para penumpang berusaha mencari pintu keluar. Namun, pintu otomatis KRL sulit dibuka. Dengan kondisi panik, akhirnya penumpang pria berhasil memecah kaca jendela kereta untuk jalan keluar. Karena panik, sebagian besar penumpang berebut saat ingin keluar melewati jendela itu.
Tin mengaku melihat suami istri tunanetra dengan seorang bayi digendong melompat dari jendela. Entah karena tunanetra atau panik, suami istri itu melompat ke selokan yang dalam di tepi rel.
"Di gerbong saya ada pasangan suami istri buta bawa anak kecil, kira-kira umurnya lima tahun dan yang bayi usia satu tahun. Mereka selamat walau loncatnya masuk ke got dalem. Anak yang bayi itu masih dalam gendongan, yang satu lagi saya enggak tahu, pokoknya tahu-tahu dia sudah di got," kata Tin.