News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dramatis! Seorang SPG Melahirkan di Toilet Plaza Semanggi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nur Hakiki,seorang SPG di Plaza Semanggi melahirkan seorang bayi di toilet tempatnya bekerja, Kamis(26/12/2013).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walau terlihat lemas, rasa bahagia yang sangat besar terlihat dari wajah Nur Hakiki (19) seorang Sales Promotion Girl (SPG) Laboratoris di Plaza Semanggi, Jakarta Selatan.

Dirinya yang baru saja melahirkan seorang bayi laki-laki dengan keadaan sehat di sebuah toilet di Plaza Semanggi, Kamis (26/12/2013) sekira pukul 11.00 WIB. Peristiwa mengejutkan sekaligus membahagiakan tersebut bermula saat Nur menjalani rutinitasnya sebagai SPG pada hari ini.

Dirinya yang sudah merasakan nyeri di perutnya pada pagi hari itu tetap memaksakan untuk berangkat kerja. Diantar oleh suaminya Ahmad Sulton (19) menggunakan sepeda motor, sepanjang perjalanan dari rumahnya di Jalan Timo Terusan Duren Tiga, Pancoran menuju Plaza Semanggi, Jakarta Selatan kontraksi perutnya semakin menghebat. Namun, karena tidak mau suaminya merasa khawatir, dirinya tetap mencoba bertahan dan menyembunyikan rasa sakitnya tersebut.

"Habis kantor lagi kekurangan orang mas, rencananya juga hari ini saya mau izin cuti, soalnya memang perkiraan bidan tanggal 10 Januari 2014 lahir anaknya," ujarnya sembari tersenyum mengelus lembut kepala anaknya.

Sesampainya di dalam area toko, perasaan aneh di bagian perut mulai dirasakannya kembali. Beberapa kali perempuan kelahiran Jakarta, 12 Oktober 1994 itu harus berkali-kali keluar masuk toilet hendak buang air. Tetapi beberapa kali dirinya mencoba mengejan, rasa mulas yang teramat sakit itu tidak kunjung hilang.

Sampai akhirnya sekira pukul 11.00 WIB, dirinya kembali izin untuk ke toilet yang berada di lantai dasar, tepatnya depan toko sepatu Yongky Komaladi. Karena rasa mulasnya semakin sakit, dirinya pun secara spontan mengejan sekuat tenaga.

Dirinya yang terduduk pada kloset model duduk itu kemudian menggapai handle tissue dengan menggunakan tangan kanan dan menariknya kuat-kuat. Sementara tangan kirinya mencoba memegang bagian bawah vaginanya yang semakin perih dirasakannya. Selepas lima menit dirinya mengejan, tanpa disadarinya air ketuban mengucur deras keluar dari kemaluannya yang disusul dengan munculnya sesosok bayi mungil yang kemudian jatuh pada tadahan tangan kirinya.

Mengetahui hal tersebut, dirinya mengaku kaget sekaligus bingung harus melakukan apa dan bagaimana. Dirinya yang hampir kehilangan kesadaran itu akhirnya memeluk anak pertamanya erat-erat dan duduk di lantai bersandar di pada pintu toilet bagian dalam berukuran sekitar 1 x 1 meter itu.

"Saya sudah bingung mau bagaimana, saya sudah lemas nggak kuat lagi berdiri. Saya sampai duduk di lantai berharap ada orang yang bantu," jelasnya lirih.

Tidak beberapa lama, doa dan harapannya ternyata terkabul, sang anak yang rencananya akan diberi nama sesuai dengan nama ayahnya itu menangis keras. Seorang petugas kebersihan perempuan yang kebetulan masuk hendak membersihkan toilet katanya mendengar tangisan sang bayi dan langsung mengetuk-ngetuk pintu toilet.

Dirinya yang lemas kehabisan darah itu pun mencoba meraih gagang pintu dan membuka kunci dari bagian dalam toilet. Namun, beberapa saat mencoba, dirinya selalu gagal hingga akhirnya perempuan berambut panjang lurus dengan wajah oval itu mampu menguatkan diri dan membuka kunci.

Sang petugas kebersihan yang ceritanya langsung terkaget itu segera menariknya keluar kabin toilet dan memberitahu petugas keamanan untuk menutup dan mengamankan pintu toilet bagian depan. Sang bayi katanya, langsung dibungkus dengan sebuah handuk dan disuruhnya dirinya memeluknya erat.

"Saya terima kasih sama ibu itu, dia yang inisiatif bantuin saya. Kalau nggak ada ibu itu saya nggak tahu kayak gimana sekarang ini," ucapnya bersyukur.

Nasib mujur pun kembali datang kepadanya, seorang pengunjung mal yang hendak menuju toilet dan berhasil dihalangi petugas keamanan dengan alasan akan melahirkan diketahui adalah seorang dokter. Segera katanya, sang satpam langsung mengizinkan sang dokter masuk dan memulai persalinan darurat.

Dengan tenang, lanjutnya, seorang dokter perempuan yang diakuinya tidak diketahui namanya itu segera menyuruhnya untuk kembali mengejan untuk mengeluarkan ari-ari yang masih tertinggal di dalam rahimnya sembari terus menekan perutnya ke arah bawah.
Sekitar lima menit menjalani proses tersebut, akhirnya ari-ari bisa keluar dan sang dokter segera memotong tali pusar sang anak.
"Dokternya tenang banget, saya terima kasih banget sama beliau, beliau juga yang langsung telepon Rumah Sakit Siloam dan Rumah sakit ini (Rumah Sakit Jakarta). Sekitar setengah jam saya langsung dibawa pakai ambulance," jelasnya.

Sesampainya di rumah sakit, dirinya pun langsung masuk ruang rawat inap persalinan Kelas III 228 Ruang Dahlia. Menurut suster yang berjaga, secara umum kesehatan sang bayi maupun dirinya dalam keadaan normal. Namun, salah satu suster mengatakan kalau kadar HB sang ibu rendah yakni hanya sebesar 0,75 dari nilai HB normal sebesar 10.

"Kalau perlakuannya sama seperti persalinan normal, selain itu kondisi ibu dan anaknya sehat dan normal. Tapi karena kehilangan banyak darah dan cairan, kita lakukan infus dan rencananya akan ditransfusi darah karena HB-nya turun," jelasnya.

Lebih lanjut, ungkapnya, apabila kondisi keduanya tetap ataupun semakin membaik, sekitar tiga sampai empat hari keduanya bisa segera pulang. Sementara itu, Ridwan (45) ayah Nur mengakui kaget sekaligus bahagia saat dirinya dikabarkan kalau anak bungunya itu melahirkan seorang bayi laki-laki dengan selamat. Walaupun katanya dirinya terheran karena diketahui sang cucu lahir di dalam toilet.

"Saya kaget sekaligus senang, tapi yang penting semuanya selamat, ibu atau anaknya. Alhamdulillah semuanya bisa berjalan lancar," ungkapnya.(Dwi Rizki)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini