TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memastikan wilayah yang mendapat hujan kiriman dari DKI Jakarta dan Bogor aman baik dari segi air hujannya dan lingkungannya.
Demikian diungkapkan Kepala UPT Hujan Buatan BPPT F Heru Widodo saat berbincang dengan wartawan Senin (13/1/2014) di Gedung Kemenerian Pekerjaan Umum, Jakarta Selatan.
"Dampak secara umum tidak ada, karena bahan yang digunakan ramah lingkungan. Sejak tahun 1979 kita lakukan, itu tidak ada bedanya air yang dihasilkan dari hujan buatan maupun hujan alam, jadi tidak ada dampak secara umum," kata Heru.
Ia pun membantah bila dalam hujan buatan akibat dilakukannya modifikasi cuaca akan berdampak terjadinya hujan petir dan sebagainya.
"Ada yang mengatakan bahwa akan ada dampak petir, itu tidak benar. Jadi aman," ucapnya.
Modifikasi yang akan dilakukan BPPT akan dilaksanakan sementara ini hingga bulan Februari. Tetapi bila dianggap curah hujan di wilayah DKI Jakarta dan Bogor masih tinggi, maka modifikasi cuaca pun akan dperpanjang hingga Maret 2014.
"Rencana sampai Februari, namun ke depan bila bulan maret masih diprediksi bahaya maka tetap akan kami lakukan," ujarnya.
Rencananya proses modifikasi cuaca akan dilakukan Selasa (14/1/2014) dimana sebuah pesawat hercules akan mengangkut bahan dan alat untuk membagi awan hujan ke wilayah-wilayah yang dianggap aman banjir bila terjadi hujan buatan.
"Kita akan menggunakan tiga pesawat, satu pesawat hercules di Halim dan dua pesawat Cassa yang akan terbang dari Pondok Cabe," katanya.