TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang masuk ke wilayah Karawang dan Bekasi dari Jatiluhur dianggap kondisi ketinggian airnya mengkhawatirkan, sehingga awan-awan hujan yang ada di wilayah Bogor dan DKI Jakarta tidak bisa dikirim ke wilayah tersebut.
"Secara umum kondisinya tinggi, permukaan air menghawatirkan secara umum," kata Kepala UPT Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) F Heru Widodo saat berbincang dengan wartawan di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2014).
Sehingga BPPT yang akan melaksanakan modifikasi cuaca dengan menghujan awan-awan dari wilayah Bogor dan DKI Jakarta akan senantiasa berkoordinasi dengan pengelola DAS Citarum supaya tidak terjadi banjir di wilayah hilir dalam hal ini Karawang dan Bekasi.
"Jadi kami berkoordinasi juga, jika sudah reda akan dihujankan di DAS-nya Citarum, Saguling dan Jatiluhur, bila ada perintah stop kami sudah cukup maka kami akan hujankan ke daerah lain, terutama di laut barat dekat Lampung," katanya.
Dalam modifikasi cuaca, BPPT berpegangan terhadap radar cuaca dalam rangka melihat lokasi distribusi awan, potensi awan, dan bagaimana dengan kematangan awannya,
"Jadi awan-awan yang akan membahayakan di DAS DKI, itu yang akan diamankan," ujarnya.