TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar menilai pembelian sebagian saham perusahaan jejaring sosial Path murni bisnis yang tidak terkait dengan politik. Hal itu ditegaskan Ketua DPP Golkar Hajriyanto Y Thohari menanggapi pembelian Path oleh Group Bakrie.
"Saya merasa itu pilihan murni bisnis. Bahwa pilihan bisnis itu mempunyai implikasi politik. Saya rasa itu bisnis murni," ujar Hajriyanto di Jakarta, Selasa (14/1/2014).
Menurut Hajriyanto, Bakrie sebagai pebisnis akan melihat hal yang menguntungkan. Apalagi, saat ini kecenderungan media sosial makin mendominasi komunikasi di Indonesia.
"Itu urusan bisnis pribadi. Suatu yang sebelumnya tidak terkait dengan kehidupan politik. Itu pilihan bisnis, tidak ada hubungan dengan struktural dengan partai Golkar. Tidak relevan untuk mengaitkannya," imbuhnya.
Hajriyanto mengatakan sebelum bergabung dengan Golkar, Aburizal Bakrie memang dikenal sebagai pengusaha. "Sebagai figur kinerja di bidang bisnis akan mempunya konsekuensi dan implikasi politik," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Grup Bakrie melalui Bakrie Global Group menggelontorkan dana sebesar 25 juta dollar AS atau sekitar Rp 300 miliar untuk membeli sebagian saham perusahaan jejaring sosial Path.
Head of Research Division Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengungkapkan masuknya Bakrie ke Path kemungkinan terkait dengan rencana ANTV melantai di bursa saham dalam waktu dekat ini.
CEO Bakrie Group Anindya Bakrie, sejauh ini belum berkomentar dengan rencana tersebut. Namun dalam tweet-nya pekan lalu, dia berterima kasih atas respons masyarakat terkait pembelian saham jejaring sosial pribadi Path oleh Grup Bakrie. Anindya berharap pembelian saham itu itu dapat merangsang pertumbuhan industri teknologi di Indonesia.
"Terima kasih atas ucapan selamatnya. Kita hanya bagian kecil dari banyak investor @path," tulis Anindya dalam akun Twitter @anindyabakrie, Sabtu (11/1/2014) sore. "Ini bagian dari ikhtiar membuat masyarakat Indonesia semakin terkoneksi dan produktif. Mengingat kita salah satu pengguna Path terbesar," tulis Anindya.
Namun terlepas dari kemungkinan itu, Satrio Utomo menilai strategi Bakrie masuk ke Path cukup beralasan karena mengantisipasi perusahaan jejaring sosial itu IPO. Hal ini karena saham-saham jejaring sosial lainnya seperti Facebook dan Twitter berhasil meraih sukses besar saat melakukan aksi korporasi tersebut.
"Mungkin saja, jika Path IPO, juga akan sesukses Facebook dan Twitter. Bakrie mengantisipasi hal ini," ungkapnya.