TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berupaya menangani kerusakan akibat banjir pada ruas jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan.
Penanganan dilakukan melalui penggantian gorong-gorong Aramco yang rusak dengan box culvert berukuran 2 x2 meter. Selain itu juga akan dilakukan peninggian badan jalan satu meter untuk menghindari terjadinya limpasan aliran air baik di sisi utara maupun sisi selatan.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PU, Danis H Sumadilaga, menuturkan terkait proses perbaikan tersebut maka akan dilakukan penutupan jalan selama 10 hari ke depan. Selama periode penutupan tersebut, Kementerian PU melalui Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah IV akan membongkar badan jalan dan gorong-gorong yang terbuat dari Aramco.
“Kita juga akan memasang pondasi dan gorong-gorong box culvert-nya,”ujar Danis, Kamis (16/1/2014).
Dia melanjutkan setelah selesai tahapan di atas, pekerjaan akan dilanjutkan melakukan perkerasan badan jalan yang diperkirakan akan berlangsung selama 17 hari. Proses perbaikan tersebut diestimasi akan membutuhkan dana sebesar Rp 2,5 miliar untuk satu sisinya.
Selama masa penutupan jalan tersebut, menurut Danis sebagian lalu lintas kendaraan akan dialihkan melalui jalan Jati Padang kemudian berbelok ke jalan Ragunan Raya menuju Pasar Minggu. Sebagian lagi diusulkan pengalihan melalui Jalan Tol Lingkar Luar (JORR).
Banjir yang terjadi di jalan TB. Simatupang tepatnya di depan Gedung Graha TB. Simatupang (sisi utara) dan Gedung Plaza Oleos (sisi selatan) diakibatkan peningkatan debit air sehingga gorong-gorong yang ada di bawah jalan TB. Simatupang tidak mampu menampung aliran air dari Kali Sarua yang menuju Kali Mampang.
Derasnya aliran air mengakibatkan timbunan badan jalan sisi utara diatas gorong-gorong yang terbuat dari Aramco tergerus. Hal ini menyebabkan perkerasan jalan di sisi utara menggantung dan sangat membahayakan bagi pengguna jalan. Sementara untuk kondisi perkerasan jalan di sisi selatan masih cukup aman dari gerusan air.
Untuk mengatasi hal tersebut, Menteri PU, Djoko Kirmanto segera menugaskan Direktur Jenderal Bina Marga Djoko Murjanto untuk memperbaiki kerusakan tersebut secepatnya. Djoko Murjanto sendiri langsung turun ke lapangan pada hari yang sama untuk mengoordinasikan perbaikannya.