Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Briptu Ruslan Kusuma, anggota Sabhara Mabes Polri yang ditembak dan motornya dirampas di tempat pencucian motor, wilayah Pekapuran, Cimanggis, Depok, Jumat (13/9/2013) lalu mengaku saat kejadian dirinya tidak merasa diikuti oleh komplotan Sukur cs.
"Saat itu mereka mungkin sudah membuntuti saya. Tapi saya tidak merasa dibuntuti. Saya sempat melihat spion, dan dari arah belakang tidak ada yang mengikuti," terang Ruslan, Kamis (23/1/2014) di Mapolda Metro Jaya.
Ruslan menduga, Sukur cs sudah mengikutinya sejak gang di depan rumahnya. Kebetulan saat ini, Ruslan mengaku usai dari Depok, Jawa Barat. Sepulangnya dari Depok, dia kembali ke rumah, meletakkan tas dan jaket lalu pergi ke tempat pencucian motor untuk mencuci motor Kawasaki ninja R 250cc warna oranye bernopol B 3333 ELO miliknya.
"Jarak rumah saya dengan cucian motor sekitar 500 meter. Rumah saya ada di belakang cucian motor. Saat itu sudah mau maghrib, penerangan jalan ada. Tapi karena maghrib, makanya sepi. Saya rasa mereka sudah mengikuti dari gang depan rumah," tutur Ruslan.
Ruslan mengatakan saat itu, pelaku tiba-tiba turun dan langsung berada di depan mengambil kunci motor, sementara pelaku lainnya menunggu di atas motor.
"Waktu dirampas, ada dua pelaku. Yang satu di motor dan yang satunya lagi tiba-tiba di depan saya. Senjata pelaku ada di pinggang. Saya bisa bela diri, mau saya lawan tapi dia tembak saya. Saya tidak bawa senjata, kebetulan kesatuan saya tidak bawa senjata," terangnya.