TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ide Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo untuk membuat terusan atau sodetan Kali Ciliwung ke Kali Cisadane, kembali mendapat penolakan.
Bahkan, kali ini, penolakan tersebut ditegaskan oleh rekan separtainya yang juga menjadi Wakil Gubernur Banten, Rano Karno.
Sebelumnya, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah juga menegaskan menolak rencana sodetan tersebutan.
"Jelas saya juga tidak setuju dengan rencana itu. Saya mendukung apa yang dikatakan Bupati dan Wali Kota Tangerang. Baik bupati maupun wali kota memiliki alasan kuat untuk menolak sodetan," kata Rano Karno, saat meninjau titik-titik banjir di Kabupaten dan Kota Tangerang, Rabu (22/1/2014).
Beberapa hal yang menurut Rano Karno menjadi poin krusial adalah, masalah sedimentasi di Kali Cisadane.
Selain itu, penolakan itu juga berdasarkan rendahnya kekuatan Bendung Pasar Baru Sisadane atau Pintu Air 10 di Kota Tangerang. Dia juga membenarkan bahwa Cisadane lebih butuh normalisasi pembenaran, dibanding sodetan.
"Makanya, ayo dong duduk bareng untuk bereskan kisruh ini. Kita bicarakan kepentingan sodetan ini secara teknis yang merujuk realita banjir di sini," kata Rano.
Ia menyatakan, pada prinsipnya, provinsi Banten siap mendukung rencana sodetan DKI Jakarta. Asalkan, kata dia, rencana itu sama sekali tidak merugikan Kabupaten maupun Kota Tangerang.
"Kalau nantinya malah merugikan, ya buat apa? Jelas kami akan tolak dengan tegas kalau solusi Jakarta menghilangkan banjir adalah dengan memindahkan air ke Tangerang," tandasnya.