Laporan Watawan Warta Kota, Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM – Peristiwa tragis yang menimpa sepasang suami-istri, Faizal dan Windawati mengejutkan dan menguras perih air mata seluruh pihak keluarga. Pasalnya, sebelum akhirnya terjadi kecelakaan, keduanya telah menyiapkan sejumlah perlengkapan bayi serta acara selamatan tujuh bulanan untuk menyambut kehadiran sang jabang bayi.
Isak tangis ditambah dengan guyuran hujan deras menghiasi rumah duka di RT 06/02 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sejumlah keluarga, tetangga maupun rekan kerja Windawati (27) atau akrab disapa Wiwin datang silih berganti memenuhi bagian dalam rumah hingga gang rumah yang berbatasan langsung dengan Masjid Darusalam.
Hingga tiba saatnya jenazah perempuan asli betawi itu akan disalatkan dan dimakamkan, seluruh keluarga, khususnya sang Ibunda Mariana (52) menangis histeris dan tidak kuasa melepas pelukan jenazah Wiwin yang masih terlihat mengandung tersebut.
Mengetahui peristiwa tersebut, beberapa keluarga pun kerap memeluk sang ibunda dan menghapus tetesan air mata yang deras mengalir pada pipi perempuan berjilbab itu.
Namun beberapa kali perempuan itu akhirnya menyerah dan pasrah menerima keadaan. Ela (28), kakak Kandung Wiwin menceritakan sebab musabab kesedihan mendalam yang dialami sang ibu serta seluruh keluarga.
Dikatakannya, perasaan kehilangan yang sangat mendalam dari sang ibu sangat beralasan, sebab dalam waktu dekat beberapa rencana mulai dari acara selamatan tujuh bulanan hingga belanja keperluan bayi sudah dilakukan.
"Ibu memang dekat sekali sama adik saya, ibu kaget dan nggak percaya kalau almarhumah sudah meninggal. Soalnya sebelum pergi berangkat kerja kemarin, dia pamitan dan sempat makan sama-sama di rumah ini dulu," jelasnya.
Dikatakannya, rasa kehilangan sang ibu juga dikarenakan sang ibu yang kebetulan berprofesi sebagai pedagang kue itu rencananya sudah diberikan pesanan yang banyak oleh adiknya itu, karena akan digelar acara kumpul-kumpul teman kerja sekaligus syukuran pada tanggal 20 Februari 2014 mendatang.
"Almarhum juga katanya sudah mau cuti dua bulan lagi, ini minggu-minggu terakhir dia masuk kerja. Tapi mungkin memang nasib berkata lain," jelasnya sedih.