News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mayat Wanita di Mobil Nissan

Inilah Kronologi Pengungkapan Kasus Pembunuhan Feby Lorita

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi menunjukkan barang bukti pisau dan pembunuh Feby Lorita berinisial ED (membelakangi lensa) saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Jakarta Timur, Senin (3/2/2014). ED ditangkap di Medan, Sumatera Utara. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pelaku pembunuhan Feby Lorita (32), akhirnya berhasil ditangkap. Asido April Parlindungan Simangunsong alias Edo (24) berhasil ditangkap rumah kakeknya, Pematang Siantar, Medan, Minggu (2/2/2014) dini hari.

Mayat Feby sendiri, dimasukkan di dalam mobil Nissan March putih F 1356 KA, selama seminggu. Bahkan, karena panik, mayat Febby sempat dibawa Edo keliling seputar Jakarta hingga Bekasi. Inilah kronologis penangkapan Edo secara lengkap.

November 2013 Feby Lorita mulai menghuni di Apartemen Comfort Lantai 1 Blok C, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur. Desember 2013 Edo mulai dekat dengan Febby 21 Januari 2014 Pukul 21.00 Edo dan Febby berada dalam satu mobil Nissan March putih F 1356 KA di Tol Bintara Bekasi.

Edo meminta Febby menjadi kekasihnya. Febby menolak karena Edo sudah mempunyai kekasih, Ec. Mereka bertengkar. Edo kesal dan memukul punggung dan mulut Febby. Gigi Febby tanggal. Febby mengancam akan melaporkan ke polisi. Edo merayu Febby agar tidak dilaporkan polisi.

Febby setuju dan minta ganti rugi Rp 10 juta. Pukul 23.00, Edo setuju ganti rugi dan meminta kepada Febby ke rumah keluarganya, di Citayam untuk mengambil uang tersebut. Rabu, 22 Januari 2014 Pukul 01.00, mereka tiba di perumahan Puri Citayam Permai II Blok D 4 RT 07/02, Rawa Panjang, Bojong Gede, Bogor dan menginap.

Pukul 03.00, Febby bangun untuk ke kamar kecil. Edo terbangun dan terjadi cekcok lagi. Febby melontarkan kata-kata kasar dan melempar ponsel ke Edo. Pukul 04.00, Edo emosi dan langsung mencekik Febby hingga tak sadarkan diri. Edo ambil pisau dapur dan menusuk leher Febby.

Pukul 04.00 sampai 08.00, Edo mulai membersihkan ceceran darah Feby. Edo mengambil perhiasan Febby, yaitu anting, gelang, kalung, dan cincin. Febby diikat dan dimasukkan ke dalam bagasi mobil Nissan March milik Febby. Jam 10.00 sampai 23.15, Edo mencari Daniel, kakaknya di Pondok Gede, namun tidak bertemu.

Edo menjual perhiasan di Pasar Pondok Gede. Berhasil dapat Rp 3 juta dari penjualan. Lalu pulang ke Apartemen Comfort Cibubur. Kamis, 23 Januari 2014 Pukul 01.00, Edo tiba di apartemen, memarkir mobil berisi mayat Febby, lalu beristirahat. Pukul 14.00 sampai 21.00, Edo menggunakan mobil Nissan March mencari Daniel, yang bekerja sebagai sopir Mikrolet 28 di Pondok Gede.

Pukul 22.00, karena tidak bertemu Daniel, Edo langsung melanjutkan perjalanan kembali ke apartemennya. Pukul 23.00, Edo kembali memakirkan mobil berisi mayat Febby di apartemen. Jumat, 24 Januari 2014 Pukul 01.00, Edo keluar dari kamarnya dan pergi ke kamar Febby untuk mengambil TV Plasma 40 inch dan CPU komputer dan tidur.

Pukul 07.00 sampai 17.00 Edo bersama kekasihnya, Ec, menggunakan taksi langsung menjual HP Febby ke ITC Depok. Edo juga membawa TV dan CPU ke rumah orangtua Ec di Sawangan, Depok. Edo kembali ke apartemen tanpa ditemani Ec. Pukul 18.00 sampai 18.30, Edo ke apartemen mengambil mobil dan mencari Daniel ke Pondok Gede.

Pukul 20.00 sampai 23.00, Edo menunggu Daniel di tempat tongkrongannya dan bertemu lalu mengaku telah menabrak seorang wanita hingga tewas, dan mayatnya ditaruh di bagasi. Pukul 23.30, kemudi diambil alih oleh Daniel dan mereka mencari tempat yang dianggap aman untuk membuang mayat Feby.

Mereka berputar mulai dari Kota Wisata Bekasi, Depok, lalu kembali ke Pondok Gede, karena ada razia. Di Pondok Gede, Daniel mengambil motor yang disewa dari tetangganya. Sabtu, 25 Januari Pukul 01.00 sampai 02.00 sampai di Pondok Gede Bekasi, Daniel mengambil motor sementara Edo menunggu di jalan raya dekat rumah Daniel.

Saat itu, Daniel juga telah membawa tang untuk mencopot aki dan mengisi bensin motor Daniel di dekat Pasar Kecapi, Bekasi. Pukul 02.15 sampai 02.40, Edo mengemudi mobil dan Daniel mengendarai sepeda motor tiba di BKT Duren Sawit dan berencana akan membuang mayat itu di kali. Namun batal karena ada petugas patroli.

Pukul 02.50 sampai 04.30, mereka mengarah ke TPU Pondok Kelapa dan memarkir mobil, lalu mereka turun dari mobil, membuka kap mobil dan mengambil aki, dibantu oleh Daniel. Mobil yang berisi mayat Febby ditinggalkan di TPU tersebut. Sambil membawa aki, mereka berboncengan naik sepeda motor ke rumah Daniel untuk mengambil koper lalu ke Apartemen Comfort Cibubur.

Pukul 04.40, aki itu dipasangkan di mobil Xenia milik Edo yang rusak karena akinya soak. Pukul 05.00 sampai 06.00, Edo ke rumah kakaknya di daerah Lubang Buaya Cipayung, Jakarta Timur menggunakan Xenia dan Daniel menggunakan sepeda motor. Pukul 08.00, Edo bersama Ec ditemani Daniel menuju Cililitan, naik angkot.

Pukul 08.30, mereka sampai di Pasar Pondok Gede dan berpindah ke angkot, lalu naik angkot M 28, jurusan Pondok Gede-Cililitan. Pukul 09.30, Edo dan Eci sampai di Cililitan dan pergi ke Pool Bus Medan Jaya yang berada di seberang kantor BKN Kramat Jati dan kabur ke Medan, Sumatera Utara.

Pukul 11.00, bus berangkat dari Jakarta menuju Medan Sabtu, 1 Februari 2014 Daniel ditangkap di Pondok Gede saat berada di angkotnya Minggu, 2 Februari 2014 Pukul 03.00, Edo ditangkap di Pematang Siantar Medan, oleh empat anggota Kepolisian Resor Jakarta Timur. Pukul 23.00, Edo tiba di Mapolres Jakarta Timur dan ditahan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini