TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sejak pembangunan proyek Wisma Atlet Hambalang dihentikan, kondisi bangunan senilai triliunan rupiah itu mangkrak. Konstruksi bangunan berlumut dan berantakan. Ironisnya, besi baja berton-ton, ratusan batang paralon yang berada di dalam gudang raib dijarah pencuri.
Menurut informasi, ratusan kran air yang sudah terpasang pun hilang. Rusli (32), seorang penjaga Kompleks Wisma Atlet Hambalang, mengakui bahwa banyak aset proyek Hambalang seperti besi, paralon, dan kran air sudah tidak ada lagi di tempatnya.
Para pencuri, kata Rusli, memanfaatkan kelengahan para penjaga proyek. Mereka memanfaatkan celah di antara delapan pos jaga yang tersebar di seluruh kompleks. Ia menjelaskan, hal itu terjadi karena terlalu banyak jalan masuk ke kompleks ditambah di sekelilingnya merupakan ladang penduduk dan hutan.
Wisma Atlet Hambalang terletak di bukit Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Akses ke Wisma Atlet Hambalang sangat terbatas bagi orang luar, terutama wartawan. Sementara warga sekitar bebas keluar masuk lantaran mereka memeiliki ladang yang jalan terdekatnya melalui wisma ini.
Di luar itu, banyak dinding pembatas kompleks wisma yang sudah roboh. Diduga melalui jalur inilah para pencuri bisa masuk. Mereka bisa bebas membawa barang curian melalui hutan dan ladang penduduk. (ote)