Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta, Triwisaksana menyayangkan adanya informasi bahwa bus yang baru dibeli Pemprov DKI belum lebih dari sebulan beroperasi sudah rusak.
"Yang pertama, kami menyayangkan dan prihatin kenapa bus baru yang dibeli dengan dana APBD kondisinya seperti itu," ujar Triwisaksana atau akrab disapa bang Sani saat dihubungi, Senin (10/2/2014).
Sani menilai kerusakan komponen bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) dari pabrikan China tersebut merupakan kelalaian Pemprov DKI lantaran tidak teliti ketika membeli.
"Seharusnya Dinas Perhubungan dan Inspektorat melakukan pemeriksaan lebih rinci saat serah terima dari kontraktor," kata Sani.
Sebelumnya diberitakan,rangkaian foto-foto yang menggambarkan komponen bus Trans Jakarta dan BKTB yang rusak. Rangkaian foto-foto itu menunjukan ada lima Trans Jakarta articulated dan delapan BKTB yang tidak layak.
Bus Trans Jakarta jenis articulated bus atau bus gandeng dengan nomor kendaraan B 7146 IX dan nomor seri bus AK5200, kondisi beberapa komponen tampak tidak seperti baru.
Tabung oli power steering berkarat, turbo sensor berkarat, indikator air cleaner berada di batas kuning-merah (tidak layak), pulley terbuka sehingga gemuk bocor, tabung knalpot karatan, water coolant bocor (mesin masih hidup), kompresor AC berjamur, kabel otomatis spion terpasang tak rapih, rangka kendaraan berkarat dan lain-lain.
Sementara untuk BKTB, kondisinya serupa. BKTB bernomor kendaraan B 77241 IV misalnya, instrumen dashboard tidak dibaut, kaca spion retak, tutup panel speedometer kendur, karet penutup persneling terlepas, wiring elektrikal menempel di manifolt.
Dari delapan unit BKTB yang ada di dalam foto tersebut, satu bus diketahui belum memiliki pelat nomor Polisi dan satu lagi memakai pelat kendaraan provit.