Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari fakta-fakta yang didapat polisi, diduga kuat lima korban tewas dan empat lainnya tak sadarkan diri, di Klinik Sapta Mitra di Jalan Pondok Timur, Bekasi Timur, Selasa (11/2/2014) adalah karena keracunan asap genset berupa karbon monoksida yang menyala di dalam klinik.
Seperti diketahui genset dinyalakan karena di wilayah itu mati lampu pada Selasa pukul 01,30. Genset lalu dibawa ke dalam klinik karena khawatir dicuri.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, menyebutkan dari ujicoba penyidik atas genset yang disita dari dalam klinik, diketahui dalam 10 menit genset menghasilkan karbon monoksida 50 CBM yang melebihi ambang batas.
"Itu baru 10 menit. Jika berjam-jam maka akibatnya sangat berbahaya," katanya.
Menurut Rikwanto diduga saat kejadian para korban sedang tidur dengan nyenyak, namun tanpa disadari dalam prosesnya mereka menghirup asap genset berupa karbon monoksida yang merupakan racun mematikan.
"Karena kondisi mereka tertidur pulas, maka dalam tidurnya mereka meninggal," ujarnya.
Rikwanto menjelaskan selain 5 korban meninggal dunia ada 4 korban lainnya yang tak sadarkan diri. Satu dari 4 orang itu kini sudah sadar walau kondisinya masih lemah, dan 3 lainnya masih dirawat di ICU.
Ia mengatakan dari pemeriksaan awal korban yang sudah sadar namun masih lemah itu, ia mengaku pada malam itu tertidur. Selanjutnya pukul 06.00 pagi, ia bangun tidur namun merasa sangat lemas.
"Karenanya ia yang sempat bangun tertidur lagi. Dia akhirnya dibangunkan pasien yang akan datang ke klinik dan pegawai klinik yang memaksa masuk dari lantai atas sekitar pukul 07.00. Saat itu ia kembali tidak sadar, dan sadar-sadarnya sudah di rumah sakit," papar Rikwanto.
Karenanya, kata Rikwanto, belum ada yang bisa menjelaskan runtutan kejadian ini secara pasti karena semua korban tertidur dan dalam tidur itu 5 orang meninggal dunia keracunan karbon monoksida dan empat lainnya masih bisa diselamatkan.
"Jadi belum diketahui siapa yang menghidupkan genset. Tapi salah satu korban meninggal adalah teknisi, diduga ia ikut menghidupkan," katanya.
Walau dugaan para korban keracunan asap genset berupa karbon monoksida, kata Rikwanto, pihaknya masih akan memastikannya dengan menunggu hasil pemeriksaan darah para korban tewas dan korban yang tidak sadarkan diri.
"Untuk dicek sejauhmana kandungan karbon monoksida di darah mereka, apakah mematikan atau seperti apa. Dan hasilnya sejauh ini belum keluar," ujarnya.