TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengatakan partainya telah lama melaporkan penyadapan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada pihak intelijen baik TNI maupun Polri.
Penyampaian penyadapan yang diterima Megawati dan Jokowi itu telah lama disampaikan oleh Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo kepada intelijen.
"Saatnya partai menyampaikan ke publik, biar publik yang menilai. Sudah berbulan-bulan pak Tjahjo berbicara pada kalangan intelijen baik TNI maupun Polri, namun tidak ditanggapi dengan baik," kata Budiman di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (22/2/2014).
Budiman menuturkan, dipublikasikannya isu penyadapan itu bukan untuk mencari sensasi belaka. Menurutnya, PDI Perjuangan banyak memiliki kader-kader yang kerap diberitakan dengan hal-hal yang positif.
"Jadi ngapain cari perhatian? Kader PDI-P banyak diekspose positif," tuturnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menyatakan, ada indikasi teror dari pihak luar terhadap Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Di rumah Jokowi kita operasi ada tiga alat penyadap, di tempat tidur, di ruang tamu, dan di tempat makan. Seakan-akan ada semacam teror. Bu Mega diikuti intel, pernah tertangkap ada orang masuk rumah Bu Mega dengan alasan mau numpang kencing, kan konyol," ungkapnya.