TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketinggian air di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat, Senin (24/2/2014) malam, 110 sentimeter (cm) atau status siaga III.
Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Edy Junaedi Harahap mengimbau warga di bantaran Kali Ciliwung waspada banjir kiriman.
"(Air) Delapan kelurahan diprediksi akan mulai menggenangi rumah warga sekitar pukul 05.00 pagi besok," kata Edy, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (24/2/2014).
Delapan kelurahan yang akan terdampak luapan Kali Ciliwung adalah Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Gang Arus Cawang, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina, dan Kampung Melayu. Perjalanan air menuju Jakarta membutuhkan waktu 6-9 jam.
Edy mengatakan, BPBD DKI telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menginformasikan warga yang menetap di bantaran Kali Ciliwung. Sejak pukul 16.00 WIB, ketinggian air di Bendung Katulampa sudah mencapai 80 cm.
Artinya sudah memasuki siaga III. Pada pukul 17.00 WIB, ketinggian air menurun menjadi 70 cm yang masuk dalam siaga IV. Namun, ketinggian air kembali meningkat hingga 110 cm pada pukul 19.00 WIB.
Selain di Bendung Katulampa, tinggi muka air di Pintu Air Depok juga terus dipantau. Sementara itu, air di Pintu Air Karet juga berada pada posisi siaga III dengan ketinggian 450 cm.
Sepuluh pintu air lainnya yang masuk dalam pantauan BPBD DKI masih dalam keadaan normal atau siaga IV. Di Pintu Air Depok 190 cm, Manggarai 690 cm, Pesanggarahan 100 cm, Angke Hulu 120 cm, Cipinang Hulu 110 cm, Sunter Hulu 60 cm, Pulogadung 390 cm, Waduk Pluit -155 cm, Pasar Ikan 144 cm, dan Krukut Hulu 90 cm.
"Kami akan pantau terus, sekarang kondisi di Bendung Katulampa gerimis," kata Edy.