Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Miris nasib pasangan suami istri Hesti (38) dan Rudi (32). Warga relokasi dari pemukiman Waduk Ria Rio, Pedongkelan, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur itu, terpaksa tinggal menumpang di unit rusun tetangganya.
Pasalnya, ia tidak mendapatkan unit rusun yang dijanjikan, di Rusunawa Cakung Barat. Mereka hidup terkatung-katung. Saat ini, mereka menumpang di unit salah satu tetangganya. Mereka pun berbagi kamar. Beruntung, warga lainnya, masih peduli kepadanya.
Ia diberi tumpangan untuk huni di Blok C lantai 3.10, bersama tetangganya, Ruslan. Namun, hanya satu bulan ia menumpang. Kemudian, ia kembali menumpang ke warga lainnya yang masih berbaik hati. "Saya dikasih tumpangan sama Fania, dia di kamar depan, saya di kamar belakang," kata Hesti, ditemui di rusunnya, Senin (24/2/2014).
Namun, hidup Hesti hingga kini tidak pernah mendapatkan kepastian. Apalagi, kehidupan ekonominya hanya pas-pasan. Rudi hanya bekerja serabutan. Sedangkan Hesti hanya ibu rumah tangga. Mereka pun belum menerima uang kerohiman Rp 4 juta yang dijanjikan pemerintah.
"Saya cuma berharap bisa tinggal di rusun, saya nggak tahu mau tinggal di mana lagi, sewa kontrakan mahal, suami kerjaannya juga nggak jelas," katanya.
Pantauan Wartakotalive.com , Senin (24/2/2014) siang, rusun tersebut terdapat empat blok. Blok A dan B untuk disewakan umum dan Blok C dan D untuk warga relokasi Waduk Ria Rio. Per blok terdapat 75 unit. Namun, kondisinya sangat kontras antara hunian umum dan relokasi. Untuk hunian penyewa umum, bangunannya tampak lebih bersih.
Cat dindingnya pun masih tampak baru. Di tiap unitnya terlihat cukup mewah. Mulai dari penggunaan gorden yang terlihat mewah, hingga penggunaan wallpaper dinding. Selain itu, televisi yang digunakan adalah tv flat.
Di halaman unitnya sendiri terdapat pot-pot bunga yang ditata rapih. Sedangkan di tempat parkir tampak berjajar mobil-mobil pribadi. Mulai dari Daihatsu Xenia, Toyota Avanza, sampai Honda Jazz keluaran terbaru.