Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecelakaan antara bus PO Haryanto dan Kereta Api (KA) Menoreh jurusan Jakarta-Semarang mengakibatkan 22 orang yang menjadi penumpang bus terluka, empat diantaranya kritis.
Demikian diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto lewat pesan singkatnya kepada Tribunnews.com, Sabtu (8/3/2014).
"Di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kabupaten Bekasi terdata 22 korban luka, kemudian empat dirujuk untuk penanganan lebih lanjut karena fasilitas yang kurang di RSUD, rencana 5 anak akan rawat inap dan yang lain akan rawat jalan," kata Rikwanto.
Kepolisian hingga saat ini masih memburu sopir bus yang diduga menjadi penyebab kecelakaan tersebut. Sementara kondektur bus sudah diamankan berikut barang bukti bus PO Haryanto serta dua sepeda motor yang ikut terseret bus.
"Sopir bus dalam pencarian atas nama Asep asal Subang melarikan diri dan kernet sudah diamankan," katanya.
Kejadian naas antara bus PO Haryanto dan KA Menoreh terjadi di perlintasan pintu KA di Kelurahan Wanasari, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Sabtu (8/3/2014) sekitar pukul 08.20 WIB.
Bus yang akan berangkat ke Jakarta setelah membawa anak-anak dari Kelurahan Wanasari dalam rangka mengikuti kegiatan pemberian santunan menerobos pintu perlintasan kereta api yang sudah tertutup. Akibatnya kecelakaan tidak bisa dihindarkan dimana KA Menoreh langsung menabrak bagian bus sebelah kanan dan terseret hingga 50 meter dan bus yang terseret pun menabrak dua sepeda motor.
Pada saat kejadian tersebut bus tersebut sedang mengangkut 35 anak. Terdata di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi sebanyak 22 orang mengalami luka-luka, sementara empat korban dirujuk ke rumah sakit lain karena fasilitas di RSUD Kabupaten Bekasi kurang memadai dan lima anak akan dirawat inap, sementara yang lain akan rawat jalan.