TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Bogor terpilih Bima Arya memiliki keinginan untuk mengembalikan Kota Bogor yang sempat dikenal dengan keindahan alamnya menjadi kota ramah lingkungan dan asri dengan taman-taman kota yang tertata.
"Mimpi saya sama dengan mimpi warga Bogor, kita ingin merubah stigma, agar Bogor menjadi kota sejuta taman, bukan kota sejuta angkot. Dulu surga kaki lima jadi surga bagi pejalan kaki," ujar Bima Arya dalam acara Rapat Akbar Gerakan Lingkungan Hidup Indonesia di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (11/3/2014).
Bima menyebut dulu Bogor sempat dijuluki sebagai Kota taman sebelum kemudian lebih dikenal sebagai Kota Sejuta angkot. Pepohonan rimbun yang dulu menghiasi Bogor berganti dengan bangunan-bangunan pertokoan yang tumpang tindih.
"Dulu hjau dengan taman-taman, sekarang hijau dengan warna angkot. Dulu tidak banyak bencana, sekarang tiap hujan longsor," imbuhnya.
Menurut Bima, persoalan yang terjadi di Bogor sama dengan persoalan di kota-kota lain dimana pembangunan yang dilakukan hanya bentuk kolaborasi penguasa dan pengusaha, tanpa memikirkan kepentingan dan kesejahteraan rakyat banyak.
Karenya diperlukan kepemimpinan yang kuat dan bersih untuk membersihkan praktek-praktek semacam itu.
"Ketika kampanye saya teriakan dengan lantang, Bogor not for sale. Setiap jengkal tanah di Bogor harus bisa digunakan untuk kemakmuran rakyatnya," tandasnya.