TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Andi Asrun, kuasa hukum keluarga AK (6) siswa TK JIS yang menjadi korban sodomi petugas kebersihan sekolah, menyatakan Kedutaan Besar Belanda meminta secara khusus agar kasus sodomi terhadap AK diusut tuntas.
Permintaan kepada semua pihak dan pemerintah Indonesia ini, katanya, karena ayah AK, yakni DK (33) adalah warga negara Belanda yang bekerja dan tinggal di Indonesia.
"Karenanya Kedubes Belanda meminta agar kasus ini diusut tuntas, dan semua pelaku sodomi diproses hukum" kata Andi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/4/2014).
Menurut Andi, ia bersama OC Kaligis kuasa hukum keluarga korban lainnya akan bekerjasama dan berkoordinasi dengan penyidik kepolisian, agar permintaan Kedubes Belanda itu bisa terpenuhi. "Dan memang semua pelakunya harus diungkap," kata Asrun.
Menurutnya kekerasan seksual terhadap murid di JIS yang menimpa AK, bukan hanya kali pertama ini. Ia menduga ada siswa JIS lain yang juga menjadi korban kekerasan seksual.
Dari informasi yang didapatnya, kata Asrun, pernah ada siswa JIS yang orangtuanya warga negara Australia dan warga negara Inggris, juga mengalami kekerasan seksual di sekolah itu.
"Informasinya, pernah ada korban sebelumnya. Coba telusuri di Kedutaan Australia dan Kedutaan Inggris," katanya.
Namun menurut Andi, ia tidak tahu pasti identitas siswa itu dan kapan tepatnya peristiwa itu terjadi di JIS. "Identitas dan kapannya saya kurang tahu pasti," ujar Andi. (Budi Malau)