News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pasar Senen Terbakar

Pascakebakaran Pedagang Pasar Senen Obral Barang Jajaan

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas pemadam kebakaran berusaha mendinginkan kebakaran yang terjadi di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2014). Kebakanan terjadi sejak pukul 04.20 WIB dan sekitar 40 unit pemadam dikerahkan. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut. Warta Kota/angga bhagya nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mila (25) datang ke Jalan Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu (27/4) malam. Jalan Stasiun Lama berada di belakang Kompleks Pasar Senen. Ia datang untuk belanja piring.

Mila belanja piring sebanyak empat lusin. Satu lusin piring dijual seharga Rp35 ribu. Biasanya harga satu lusin piring dibanderol Rp60 ribu. Malam itu pedagang menjual di bawah harga biasanya alias obral. "Sekalian buat bantu mereka juga," katanya.

Malam itu pedagang menjual barang dagangannya dengan harga berbeda. Mereka hanya ingin menghabiskan stok barang dagangannya. Apalagi, para pedagang yang berjualan di sana adalah korban kebakaran Pasar Senen Blok III.

Aep Triadi (35), pedagang, mengatakan, ia dan rekan-rekannya terpaksa menggelar dagangan untuk menghabiskan stok dagangan yang tersisa. "Sebagian barang masih bisa diselamatkan. Tapi kotor semua kena abu dan puing. Ini sambil dibersihkan kami jual," katanya.

Aep rela barang-barang dagangan miliknya dijual murah dari harga normal. Jika biasanya satu lusin piring tatakan dijual dengan harga Rp60 ribu hingga Rp65 ribu, kini satu lusin piring tatakan dibandrol dengan harga Rp25 ribu hingga Rp35 ribu. "Kami jualnya di bawah modal buat menutup kerugian saja," katanya.

Aep merasa beruntung dibandingkan dengan rekan-rekannya lain. "Banyak teman saya yang dagangannya habis semua terbakar. Apalagi pada Kamis siang stok barang baru turun," katanya.

Bambang Warsono (35) juga menjual barang di bawah harga normal. Lapak Bambang di Blok HI habis terbakar. Padahal, ia baru saja selesai merenovasi lapak, termasuk membuat saluran air di bawah lapaknya.

"Saya habis Rp2,5 juta buat perbaiki rak dan bikin saluran air, karena sebelumnya memang diminta memperbaiki saluran air. KAmis baru selesai. Jumat terbakar." katanya.(Warta Kota Cetak)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini