TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mendesak PD Pasar Jaya segera merevitalisasi sejumlah pasar yang kondisinya telah rusak parah.
PD Pasar Jaya diminta tidak mengulangi kejadian pasar Blok III Senen yang baru direnovasi atau dibangun kembali setelah mengalami kebakaran.
"Jangan tunggu semua pasar terbakar baru PD Pasar Jaya sibuk merencanakan pembangunan. Itu bukti PD Pasar Jaya tidak punya visi misi membangun pasar," ujar Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, Kamis (9/6/2014).
Prasetyo mencontohkan kondisi Blok VI Pasar Senen yang saat sangat memprihatinkan. Ia menyebut , infrastuktur pasar itu saat ini sudah ditopang besi pascakebakaran beberapa waktu lalu.
Pemandangan Blok VI Pasar Senen, katanya juga sudah terlihat kumuh dan tidak teratur. Kabel listrik tidak terawat dan rawan menyebabkan hubungan arus pendek. Ia mengingatkan PD Pasar Jaya untuk segera melakukan revitalisasi pasar tersebut.
"Jangan nanti kebakaran terjadi lagi, atau yang paling buruk, pasar di blok itu ambruk dan makan korban. Nanti Pasar Jaya disalahkan, tidak mau, pokoknya kami sudah mengingatkan," ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan ini.
Ia menambahkan, perintah revitalisasi pasar sebenarnya sudah disampaikan gubernur DKI Jakarta saat blusukan ke sejumlah pasar.
Dalam setiap aksi Jokowi, kata Prasetyo, sudah mengeluarkan pernyataan yang mendorong PD Pasar Jaya melakukan revitalisasi.
Seharusnya, ujar Prasetyo, PD Pasar Jaya merespon pernyataan tersebut dan langsung mengimplementasi pembangunan.
Prasetyo menyebutkan sejumlah pasar yang kondisinya semrawut, kotor, dan infrastrukturnya rapuh. Pasar itu yakni Pasar Poncol, Pasar Benhil, Pasar Salemba, Pasar Rumput, dan sejumlah pasar di DKI Jakarta.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Demokrat, Ahmad Hussein Alydrus mengungkapkan hal serupa
"Tiga faktor yang membuat pasar kita kalah dari supermarket. Kumuh, kotor dan infrastrukturnya sudah tidak layak," ujarnya.
Hussein menilai sulit pasar di DKI Jakarta bersaing dengan supermarket dengan kondisi seperti itu. Tiga faktor itu menurut Hussein menjadi penyebab kian berkurangnya kunjungan konsumen ke pasar.
"Apalagi pasar yang sudah terbakar, tapi belum direvitalisasi. Konsumen was was masuk kedalam, takutnya ambruk mendadak," katanya.
Hussein menilai PD Pasar Jaya harus lebih maju ke depan dalam merealisasikan visi misi Gubernur DKI Jakarta membangun pasar modern. Ia berharap kasus pasar terbakar dan ambruk bisa diantisipasi oleh PD Pasar Jaya.
"Saya cuma ingatkan, seperti blok VI Pasar Senen, sudah pernah terbakar, jangan tunggu ambruk, itu ancaman buat konsumen," katanya.