News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korupsi Transjakarta

Udar Pristono Ibaratkan Bus Transjakarta Berkarat dengan Telur

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono Usai jalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Senin (12/5/2014)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono melihat tidak ada masalah dalam pengadaan Bus Transjakarta yang kini menyeretnya menjadi tersangka kasus korupsi yang ditangani Kejaksaan Agung.

Ditemui seusai pemeriksaan di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Udar menjelaskan ada 531 bus yang hingga kini belum dioprasionalkan. Semua bus tersebut ada dan dalam kondisi baik di Ciputat.

"Jangan diopinikan berkarat seluruhnya ya, hanya 14 saja yang berkarat. Itupun kalau akan dimanfaatkan sebetulnya tidak masalah," ungkap Udar di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (12/5/2014).

Dia pun menjelaskan meskipun bus tersebut berasal dari Cina, tetapi beberapa komponenya seperti transmisi berasal dari Amerika. Begitu juga dengan konektor bis gandeng merupakan buatan jerman, serta komponen-komponen lainnya berasal dari negara asing lainnya, serta terdiri dari berbagai merk.

Dia meminta, bila ada yang curiga dengan keadaan bus tersebut maka harus diturunkan orang independen untuk melakukan survei. "Silahkan diperiksa saja. Ada berapa besar penyimpangan yang dilakukan dan seberapa besar spek yang dilanggar. Kalau memang ada, pembayaran bisa disesuaikan," ungkapnya.

Dia mengibaratkan bus yang berkarat dengan pengiriman telur. Justru dikatakannya dengan adanya 531 bus, hal tersebut akan membantu transportasi yang saat ini dirasakan kurang. Sehingga lebih baik 531 bus tersebut digunakan.

"Ada penjual mengirim telur satu truk, begitu sampai ke pelanggan, ada 14 telur yang pecah. Itu kan masih jaminan dari penjualnya. Ini yang saya harapkan apa yang dilakukan ini dari nawaitu yang baik," ungkapnya.

Udar menampik telah terjadi mark up dalam kasus tersebut. "Bus ini belum diperiksa, 125 sudah dijalankan, sudah di periksa oleh BPK. BPK sudah periksa kami ya percaya saja, sisanya 531 belum dibayar dan diserahterimakan. Ada 14 yang berkarat," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini