Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat tengah melakukan pengejaran terhadap satpam di Diskotik Stadium, Jakarta Barat.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Dwi Priyatno mengatakan kini identitas satpam tersebut sudah didapat dan tim melakukan perburuan di lapangan.
"Identitasnya petugas keamanan itu sudah dikantongi, saat ini masih dalam pengejaran," ucap Dwi, Selasa (20/5/2014) di Mapolda Metro Jaya.
Dwi mengatakan satpam tersebut turut mengedarkan ekstasi pada para pengunjung Stadium. Hal itu terkuak saat kepolisian melakukan olah TKP pascatewasnya Bripda VG di Stadium karena overdosis.
Lebih lanjut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menuturkan mengenai adanya temuan senjata api di sebuah loker yang ada di Stadium. Siapa pemilik senpi Barreta masih belum diketahui.
"Soal penemuan satu pucuk senjata api jenis bareta. Masih belum diketahui senjata itu milik siapa," tegas Rikwanto.
Rikwanto menambahkan berdasarkan penyelidikan ditemukan adanya loker yang disewakan oleh pihak stadium. Loker-loker tersebut dimanfaatkan para pengedar untuk menyimpan narkoba.
Untuk diketahui, dari hasil olah TKP yang dilakukan jajaran Polisi Resor Jakarta Barat di Diskotek Stadium pascatewasnya Bripda VG asal Minahasa Selatan, ditemukan berbagai macam narkoba dan satu buah senjata api dari 5 loker yang berbeda, Senin (19/5/2014).
Menurut Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat, AKBP Gembong Wahyudi mengatakan, polisi menemukan narkoba di lima loker milik pengunjung. Loker 427 berisi 18 paket sabu seberat 7,4 gram, loker 428 berisi satu butir ekstasi.
Loker 449 berisi 2.550 butir ekstasi dan senjata api jenis Barreta kaliber 8 milimeter tanpa peluru. Kemudian loker 448 berisi ekstasi sebanyak 700 butir dan satu paket ketamin 9,7 gram. Terakhir loker 452 berisi 1.000 butir ekstasi dan satu buah alat timbangan.
"Ditotal dari hasil penyidikan tersebut 4.501 butir ekstasi, sabu 18 paket 7,4 gram, ketamin 9,7 gram, dan satu buah senpi Barreta, hanya saja semua masih dalam penyidikan, terkait siapa pemilik loker tersebut," ungkap Gembong.
Saat ini, kata Gembong, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap 6 saksi dari Stadium, yaitu manajemen dan karyawan penjaga loker. Jika terbukti ada keterlibatan karyawan dan manajemen, tentu pihaknya akan menindak tegas.