Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Proyek Sodetan Kali Ciliwung ke Kali Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur, telah berjalan kurang lebih satu bulan.
Namun proyek pengerjaan tersebut mendapat kendala, dengan adanya penolakan warga untuk pembebasan lahan yang akan dijadikan inlet sodet (air masuk dari Kali Ciliwung menuju Kali Cipinang -red).
"Kami khawatir dengan uang ganti rugi yang tidak sesuai. Kami mau tinggal dimana lagi. Harga rumah dimana-mana sudah mahal. Karena itu, kamang menolak lahan kami untuk dibebaskan," kata Galuh Radiyah (35), Ketua RW 04 Bidaracina, Kamis (5/6/2014) siang.
Apalagi, lanjutnya, warga yang akan dibebaskan lahannya tersebut, kebanyakan mempunyai mata pencaharian di sekitar rumahnya. Mereka banyak yang berjualan di pasar darurat Kebon Sayur, ataupun membuka usaha lainnya.
"Biar di sini setiap tahun pasti kami kena banjir, tapi kami tetap senang, karena tempat usaha kami juga dekat sini," katanya.
Untuk proyek itu sendiri, lanjutnya, terdapat kurang lebih 300 KK yang akan dibebaskan lahannya. Yaitu warga di RT 02, 04, 07, 09 dan 10.
"Mayoritas warga kami menolak, tapi kami tetap mendukung program ini, karena ini juga untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Warga Tolak Pembebasan Lahan untuk Proyek Sodetan Kali Ciliwung
Editor: Hendra Gunawan
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger