News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemprov DKI Jakarta Akan Bangun 6 SPBG dan 2 MRU

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Warta Kota, Bintang Pradewo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sulitnya mendapatkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan Mobile Refueling Unit (MRU) atau SPBG bergerak membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Perusahaan Gas Negara (PGN). Rencanaya ada 6 SPBG dan 2 MRU yang akan dibangun di Jakarta.
    
Hal ini diungkapkan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama usai mengadakan rapat koordinasi dengan PGN di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/7/2014). Upaya ini dilakukan untuk mempercepat konversi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke BBG.
    
PGN juga menyuplai gas ke 14 SPBG mitra di Ibu kota. Selain itu, juga dibangun jaringan gas di kawasan Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 45 kilometer. Rencananya Jakarta akan menjadi role mode kota gas di Indonesia. Karena ditargetkan baik untuk transportasi maupun rumah tangga serta sektor industri menggunakan gas.
    
"Role model untuk bangun SPBG. Mau nggak mau cadangan gas kita itu lebih besar daripada minyak. Masa depan energi kita ini adanya di gas," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota Jakarta, Rabu (16/7/2014).
    
Ahok menjelaskan bahwa SPBG yang akan dibangun PGN bekerja sama dengan PT Jakarta Propertindo (BUMD DKI) itu berlokasi di tiap pool atau depo Transjakarta. Kemudian, MRU dapat ditempatkan di lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
    
"Lalu kita mau suruh taruh dua MRU di posisi misalnya kayak di Harmoni. Kan kosong tuh. Terus lapangan Banteng juga ngga apa-apa ditaruh sementara," tuturnya.
    
Mantan bupati Belitung Timur itu menambahkan pihaknya juga meminta PGN membangun ducting pipa gas untuk menyuplai gas ke rumah tangga. Ada 5.138 pelanggan rumah tangga yang ditargetkan teraliri gas bumi pada kuartal IV tahun ini. Meliputi kawasan Marunda, Tebet Harum, Tebet Berlian, Tsu Chi, Sukapura, dan Tipar Cakung. Ia pun berharap bahan bakar gas digunakan di sebagian besar sektor di seluruh wilayah DKI.
    
"Target Jakarta ber-gas, sampai mereka (PGN) siap (infrastruktur gas). Dia (PGN-red) sewa bayar masuk ke rumah-rumah. Kita juga pengen orang bangun apartemen sediakan pipa gas juga. Kita kan gas pasti kita tapi tabung gas kan impor. Kita supaya hemat devisa," pungkasnya.
    
Sementara itu, Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso menambahkan peningkatan infrastruktur gas sangat diperlukan untuk pemerataan penggunaan gas bumi di DKI Jakarta pada khususnya dan wilayah lain di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk mengurangi beban negara akibat impor BBM.
    
"Karena ketergantungan pada impor BBM itu telah menguras devisa negara yang membuat neraca perdagangan Indonesia defisit. Ketergantungan pada BBM impor itu juga menambah beban subsidi energi di APBN," katanya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini