Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Malau
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kapolresta Depok Kombes Ahmad Subarkah menuturkan, data resmi kepolisian sepanjang 2014 menunjukkan sudah terjadi 28 kali tawuran antarpelajar di Kota Depok dengan belasan luka-luka dan tiga korban jiwa.
"Ini sudah mengkhawatirkan, harus ada tindakan tegas untuk pihak sekolah atas hal ini," kata Ahmad Subarkah kepada wartaan di Polresta Depok, Jumat (15/8/2014).
Kasus tewasnya pelajar pertama kali terjadi Februari lalu. Korbannya adalah Airlangga (15), siswa SMK Ganesha Satria Depok yang tewas setelah dirawat. Kepolisian sudah membekuk pelaku pengeroyokan Ganesha.
Korban tewas berikutnya terjadi pada Juni 2014. Dimas Anditio (14) siswa SMK Pancoran Mas, meregang nyawa karena luka sabetan senjata tajam di bagian kepala. Pelakunya, pelajar SMK Baskara sudah diamankan petugas.
Kasus terakhir tawuran Rabu kemarin. Wandi Setiawan (15) siswa SMK Baskara meninggal karena luka sabetan celurit di leher dan punggung. Pelaku pembacokan, yakni Syafwidi Adi Putra (17) dan Faisal Fadli (17) dari SMK Pancoran Mas sudah diamankan.