Laporan Wartawan Warta Kota, Ahmad Sabran
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku lebih memilih wanita menjadi pendampingnya di tampuk kepemimpinan Pemprov DKI nantinya.
Pasalnya, jika ia didampingi laki-laki sebagai Wakil Gubernur, maka akan mudah berselisih paham.
"Kan lebih enak sama wanita, daripada sama laki-laki nanti berantem dong. Jadi kalau dari birokrat saya pilih bu Yani, (Sarwo Handayani) kebetulan dia mau pensiun. Dia masih sehat dan dia terbukti selama dua tahun kerjanya baik," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/9).
Dikatakan Ahok, jika ada nama selain Yani, ia juga menginginkan perempuan. Seperti Rieke Dyah Pitaloka dari PDI Perjuangan.
Namun menurut Ahok, Rieke tidak pernah diusulkan kepadanya. Sedangkan dari Partai Gerindra, ia juga bingung mencari politisi yang berpengalaman.
"Saya pikir yang lebih baik yang pengalaman. Masalahnya PDIP merasa logikanya itu nama Cawagub dari PDIP, kalau ngotot begitu, bagaimana mau ketemu. Secara etika politik menurut mereka pengganti saya dari PDI P, tapi pertanyaannya kita orang politik ada etikanya apa tidak? Masing-masing saling menafsirkan etika itu," ujarnya.