Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibu korban kekerasan seksual di Taman Kanak-kanak (TK) Jakarta International School (JIS), TH mengaku akan pindah ke luar negeri, usai kasus anaknya, AK yang menjadi korban.
"Akhir tahun ini rencananya kami akan pindah ke luar negeri. Sebenarnya kami suka di Indonesia. Apalagi kondisi suami saya yang sedang kontrak kerja di Jakarta masih lama," ucap TH saat ditemui
Tribunnews.com, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2014) siang.
Tapi lanjut TH, karena kasus kekerasan seksual pada anaknya ini, membuat Ia dan keluarga menjadi stres. Tidak hanya itu, TH juga bercerita jika kehidupannya menjadi berubah dan tidak bebas sejak ada kasus ini.
"Ketika saya biasa ke mall tidak ada apa-apa. Tapi sekarang kalo ke mall kadang orang suka bilang, itu korban JIS ya? Saya mau biasa saja, tapi orang lain melihat kami kaya apa gitu. Jadikan suasananya ngga enak," terang TH.
Selain itu, suaminya juga harus bolak-balik meninggalkan kerjaannya, ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, untuk menemani TH selama berada di persidangan kasus anaknya.
TH pun berencana akan pindah ke kampung halaman suaminya di Belanda. "Tapi semoga saja masalah ini bisa selesai sebelum akhir tahun," katanya.