Laporan Reporter Wartakotalive.com, Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tidak hanya dikenal sebagai relawan sekaligus pendukung Jokowi sebagai presiden, sosok Hetty Evelyn Ngantung Mamesah, istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta periode 1964-1965, Henk Ngantung juga dikenal dekat dengan kedua pasangan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
Walau tidak terlihat kentara perannya semasa hidup, sosok Hetty yang tergabung dalam komunitas sobat Jokowi For Presiden dianggap memiliki peran penting dalam proses pencalonan hingga terpilihnya Jokowi sebagai Calon Presiden saat ini. Walau tidak dapat hadir, keduanya terlihat ikut berbela sungkawa dan mengirimkan karangan bunga cukup besar untuk menghormati kepergian Hetty.
Pemakaman Hetty yang berlangsung hikmat dengan dipenuhi ratusan pelayat, terlihat hanya dipimpin oleh Walikota Jakarta Selatan, Syamsudin Noor sebagai pemimpin upacara. Sosok Jokowi yang merupakan sahabat baik perempuan berusia 75 tahun itu tidak tampak terlihat di pemakaman.
Walau begitu, dua buah karangan bunga tanda duka cita dari sang Calon Presiden, Jokowi dan Plt Gubernur DKI Jakarta, Ahok terlihat berdiri tegak menghiasi tepi makam Hetty yang juga merupakan makam Henk Ngantung, sang suami. Dalam karangan bunga berukuran sekitar 2 x 2 meter tersebut, ucapan duka cita terlihat dihias dengan beraneka macam warna-warni bunga.
Walau tidak terlihat istimewa, salah satu anak Hetty bernama Maya mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Jokowi dan Ahok atas masing-masing karangan bunga untuk sang ibunda. Dirinya pun mengaku terharu dengan besarnya perhatian kedua pemimpin tersebut kepada sang ibunda.
"Saya ucapkan terima kasih yang sangat besar kepada bapak Jokowi dan Bapak Ahok atas perhatiannya. Karena sejak dulu, ibu sudah mengidolakan mereka," jelasnya.
Walau kini sang ibunda sudah tiada, dirinya meminta agar kedua kepimpin tersebut dapat meneruskan cita-cita dan harapan sang ibunda. Karena, seperti yang diketahuinya kalau sang ibunda menaruh harapan besar keduanya untuk bisa merubah Jakarta menjadi lebih baik.
Ditemui terpisah, salah seorang anak Hetty, Kamang mengungkapkan kalau dirinya maupun keluarga besarnya sudah merelakan kepergian ibunda saat ini. Menurutnya, kepergian sang ibunda merupakan takdir dan suratan Tuhan yang harus diterima dan diikhlaskan pihak keluarga.
Pada kesempatan tersebut, dirinya pun menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak apabila almarhum memiliki salah baik ucapan maupun perbuatan. Dirinya pun berharap agar keluarga maupun kerabat bisa mendoakan sang ibunda agar mendapatkan ketenangan di sisi-Nya.
"Saya minta maaf dan doanya dari semua pihak, semoga almarhum bisa diterima disisinya," jelasnya sembari menangis kepada Wartakotalive.com di Pemakaman Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (5/9).
Seperti diberitakan sebelumnya, usai menjalani perawatan atas melemahnya paru-paru dan jantung sejak tanggal 1 September 2014 lalu, Hetty dinyatakan meninggal dunia pada usia ke 75 tahun di Rumah Sakit UKI Cawang, Jakarta Timur pada Rabu (3/9) lalu sekitar pukul 19.38 WIB. Dirinya pun dibaringkan di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto kemudian dimakamkan di TPU Menteng Pulo pada Jumat (5/9).