TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sindikat pembobol rumah mewah yang selalu membawa mesin bor setiap kali beraksi, ternyata tidak hanya merampok di ibukota tapi juga lintas provinsi hingga ke Jawa Tengah.
Mesin bor tidak pernah ketinggalan dibawa oleh sindikat ini karena digunakan untuk membuka pintu, jendela, lemari dan brankas di rumah korban.
Kasad Resmob Polda Metro Jaya AKBP Didik Sugiarto mengatakan di wilayah hukum Polda Jawa Tengah, sindikat ini beraksi pula di Tegal dan Brebes.
"Di Tegal beraksi saat Juli 2014 pas bulan puasa. Kalau di Brebes bulan Juni 2014. Di Jakarta dua TKP yaitu di rumah Damsik daerah Cileduk dan di Komplek Deplu Larangan," tutur Didik, Kamis (11/9/2014) di Mapolda Metro Jaya.
Didik menambahkan setiap kali beraksi mereka selalu melakukan survei dan beraksi di tengah malam hingga dini hari.
Sindikat ini terkenal cukup sadis terhadap para korbannya, karena kerap menyekap, mengikat dan melakban korban. Bahkan korban diancam pula menggunakan sajam dan senpi.
Ada lima pelaku yang berhasil diringkus yaitu SG (42), S (31), YS (53), G (44) dan Y (49). Sementara itu anggota di lapangan masih memburu empat DPO yakni E, MT, MD dan S alias G.
Selain menangkap lima pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti yaitu satu mobil Grand Livina, satu jam tangan Patek Philipe, satu buah celurit, satu buah bor listrik, 6 buah handphone tersangka, 9 buah obeng, dan tiga sarung tangan hitam.
Atas perbuatannya para pelaku dikenakan Pasal 365 KUHP tentang tindak pencurian dengan kekerasan. Ancaman hukuman diatas 5 tahun penjara.