Cik Tjoe membuat aturan tak boleh saling menyinggung perasaan. Tak boleh salah satu klien langsung pergi begitu merasa tak cocok. Lalu tak boleh pula menunjukkan ketidakcocokan di pertemuan pertama itu. Juga tak boleh menjawab sekenanya saat ditanya, lalu tak bertanya balik. Itu akan merusak suasana.
"Saya bilang begini, kalau tak cocok jangan langsung menunjukkan sikap amarah. Jalani saja dulu pertemuannya dan jadi teman," kata Cik Tjoe. Dia memberitahukan itu kepada kliennya lewat telepon.
Cik Tjoe dan suaminya datang lebih dulu ke lokasi pertemuam di food court BJ Junction. Lalu Susanto, baru kemudian si perempuan yang akan dikenalkan. Pertemuan itu berlangsung biasa saja. Kedua klien sama-sama menjaga sikap. Tapi, Susanto terlihat terlalu pendiam.
Bahkan Cik Tjoe tak menyangka Susanto sependiam itu. Berkali-kali Cik Tjoe memulai pembicaraan. Misalnya, menanyakan soal kuliahnya di mana kepada si perempuan, dia anak ke berapa dan sebagainya. Tapi, Susanto ternyata lebih kaku. Dia cuma sedikit bicara dan terlalu banyak tersenyum. Pertemuan tersebut berakhir satu jam kemudian.
Esok harinya, ketika Susanto dalam penerbangan ke Jakarta di pagi hari, perempuan berusia 26 tahun itu mengirim pesan BBM ke Cik Tjoe. Dia mengaku tak cocok dengan Susanto. "Katanya, Susanto terlalu pendiam," ujar Cik Tjoe kepada Warta Kota. Makanya, kini Cik Tjoe tengah mencari calon lain yang kira-kira cocok dengan Susanto. (Harian Warta Kota)
Baca selengkapnya di Harian Warta Kota Edisi Senin, 15 September 2014
POPULER JAKARTA
Haji Lulung dan Ahok Akur Cuma Masalah ini
BREAKING NEWS: Pemulung Tewas Ditusuk, Duel dengan Tetangganya