TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teki-teki kasus VB (16), gadis yang mengaku disiksa ibu tiri dan ditemukan di Jalan Baru RT 04/02, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara pada Sabtu (13/9/2014) lalu akhirnya terkuak.
Perempuan yang tidak sekolah ini rupanya berbohong dan menyampaikan cerita belaka kepada polisi.
Saat ditemui di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Utara pada Rabu (17/9) petang, VB tak banyak bicara.
Saat ditanya wartawan pun ia hanya menjawab dengan cara mengangguk atau menggelengkan kepalanya saja.
Rita Sutiyo selaku Tim Advokasi dari Lembaga Perlindungan Anak Jakarta Utara menuturkan, nama asli VB adalah Dian Malika Putri.
Dari hasil pemeriksaan di RSUD Koja, kata Rika, diketahui tidak ada tanda-tanda tindak kekerasan pada tubuh bocah tersebut termasuk luka telinga dan luka lebam di bagian perut yang selama ini VB ceritakan.
Seperti diberitakan, awalnya VB mengaku disiksa oleh ibu tiri dengan cara menusukkan lidi ke telinganya, sehingga gendang kupingnya rusak dan mengeluarkan cairan.
Tidak hanya itu, VB juga mengaku bahwa kedua orangtua kandung sudah meninggal sejak dia masih kecil. Akhirnya untuk bertahan hidup, ia tinggal bersama ibu tiri yang selalu menyiksanya.
Saat diselidiki rupanya VB kabur dari rumah, namun saat ditanya lokasi rumahnya ia tidak mau memberitahu kepada petugas.
Terungkapnya cerita soal VB kabur dari rumah, setelah seorang pria mendatangi Polres Jakarta Utara dan mengaku sebagai keluarga VB.
Namun keduanya belum bisa dipertemukan, karena pria yang datang dari Madura, Jawa Timur, itu tidak membawa surat atau berkas yang bisa membuktikan bahwa VB adalah saudaranya.
Kepada Rika, VB mengaku sejak lahir diadopsi oleh saudaranya. Karena tak memiliki orangtua, akhirnya ia kerap diejek teman dan tetangganya. Ia pun nekat melarikan diri dari rumah untuk mencari kedua orangtuanya.
Mengenai luka di telinga VB, kata Rika, sebetulnya sudah ada sejak lama. Beberapa waktu lalu, VB tengah membersihkan telinga dengan lidi, namun tanpa sengaja tangannya tersenggol teman sehingga membuat telinganya terluka.
Sementara itu Kompol Azhar Nugroho, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara, mengatakan pihaknya belum menerima laporan terkait kasus itu.
"Saya dengar tentang penemuan anak yang dianiaya di Cilincing, namun belum ada laporan masuk ke polisi dari Lembaga Perlindungan Anak. Polisi baru bertindak kalau ada laporan. Tapi sejak kasus ini mencuat, belum ada laporan yang masuk," kata Azhar.