TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekelompok pemuda dan mahasiswa yang jumlahnya puluhan dan tergabung dalam Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (KAMERAD) mendatangi Bank Indonesia.
Aksi ini sebagai bentuk protes adanya sekelompok orang yang ingin membubarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Presedium KAMERAD, Haris Pertama menduga ada oknum pegawai BI yang merupakan biang kerok rencana pembubaran OJK.
"BI harus memecat oknum tersebut," tandas Haris dalam orasinya di depan gerbang Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2014).
Menurut Haris, OJK tidak bisa dibubarkan begitu saja. Soalnya, ini bisa mencoreng citra lembaga keuangan Indonesia di mata dunia.
"Pembubaran OJK bisa menimbulkan ketidakpastian hukum. Bahkan bisa berefek domino," kata Haris.
Haris mengatakan jika memang keberadaan OJK masih dinilai ada kelemahan. Alangkah baiknya tidak membubarkan melainkan mengamandemen UU OJK.
"Salah satu yang diperlukan OJK adalah sebuah badan pengawas untuk menjaga lembaga itu berjalan sesuai koridornya," tuturnya.
Haris juga menyebutkan, tujuan dasar dibentuknya OJK karena Bank Indonesia dianggap gagal dalam mengawasi bank-bank yang ada saat ini.
"Kita juga harus ingat jika pembentukan OJK ini tidaklah mudah dan murah, bahkan OJK dibentuk dengan memakan cost politik yang sangat besar dan waktu yang cukup lama, sekitar 10 tahun, apakah akan dibubarkan begitu saja? Tentu rencana ini akan kita lawan," jelas Haris.
Haris menilai OJK sangat berperan aktif untuk membantu masyarakat yang menjadi korban mafia-mafia perbankan.
"OJK memang baru dibentuk, sehingga perannya belum begitu terlihat. Alangkah baiknya kita percayakan mereka bekerja secara profesional dan independen," bebernya.