TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Ketua Harian Yayasan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro, memberi apresiasi atas terlaksananya program 'On Campus Job' di Universitas Budi Luhur (UBL).
"Ini salah satu program langsung untuk membantu mahasiswa atau mahasiswa yang memang membutuhkan bantuan dalam menyelesaikan kuliahnya," ungkap pendiri universitas Budi Luhur dan Akademi Sekretari Budi Luhur itu.
Kasih Hanggoro yang dikenal sangat dekat dengan seluruh civitas academika-nya itu, menambahkan, di luar negeri program seperti ini sudah biasa diterapkan.
"Saya yakin program On Campus Job ini memang sangat dibutuhkan juga oleh mahasiswa, terutama oleh mereka yang kesuitan keuangan," jelas penggemar berbagai jenis lahraga itu. Kendati demikian, harus diakui bahwa mengatur waktu untuk k uliah sambil bekerja, bukanlah perkara mudah. Lantas apa yang harus dilakukan untuk bisa membaginya?
Memang sudah lazim banyak mahasiswa dan mahasiswi yang kuliah sambil bekerja. Namun, susah untuk mengatur waktunya karena pembagian waktu antara kuliah dan pekerjaan yang dihadapinya tidak mendukung.
Kuliah sambil bekerja bukan juga perkara yang mudah, banyak yang tenggelam dari ketidaksanggupan untuk mengatur waktu, hingga ada yang menjadi korban. Entah putus kuliah di tengah jalan atau berhenti dari pekerjaannya
Akan tetapi, paradigma putus kuliah saat bekerja itu hanya terjadi ketika mereka bekerja di luar lingkungan kampus. Bagaimana jika kuliah sambil bekerja di dalam kampus, putus kuliah di tengah jalan itu tidak akan terjadi. Itulah juga yang mendasari diterapkannya program 'On Campus Job' yang digagas oleh Kasih Hanggoro sendiri.
Ketersediaan lapangan pekerjaan di dalam kampus, sambil tetap kuliah, adalah sebuah kesempatan emas. Dalam program 'On Campus Job' ini mahasiswa atau mahasiswa diberikan insentif dan bebas bayar uang semester.
Dari penerapan program 'On Campus Job' kali pertama ini, terjaring sebanyak 15 mahasiswa. Mereka terseleksi dari lebih dari 100 'pelamar'. Dalam proses penyeleksian tersebut, salah satu kriteria utama yang harus dipenuhi adalah persyaratan terkait SKS mahasiswa yang harus diatas 60. .
Untuk selanjutnya, mereka diperkerjakan di berbagai bidang, dari yang bersifat administrasi, supporting IT, orogrammer, atau bagian umum. Apa komentar kalangan mahasiwa/mahasiswa yang memperoleh keberuntungan karena adanya program ini? "Kami sangat senang," demikian diungkapkan Lina Audina, satu dari 15 peserta yang 'lulus' seleksi untuk mengikuti program 'On Campus Job'.
"Honorarium yang kami peroleh sudah cukup untuk memenuhi pembayaran yang diperlukan dalam penyelesaian kuliah," kata Lina.
Longgam Agusto E. Simatupang, rekan sejawat Lina yang ditempatkan sebagai petugas kebersihan menambahkan, program ini dapat mendidik mahasiswa terutama perubahan mental dalam menghadapi tugasnya sebagai petugas kebersihan.
“Menjaga kebersihan itu akan mengarah kepada hati kita yang bersih, mari kita jaga kebersihan di lingkungan kampus dan terapkan terus menerus hingga kita menjadi mahasiswa yang berbudi luhur,”ucapnya. (Tb)