TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Proyek pembangunan revitalisasi Terminal Depok yang direncanakan mulai dilakukan akhir Oktober 2014 ini dipastikan akan ditunda. Penyebabnya detail engineering design (DED) atau gambar desain bangunan secara detail dan lengkap untuk sebuah konstruksi yang akan dikerjakan, sama sekali belum ada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
Ketiadaan DED ini diakui oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Gandara Budiana, kepada wartawan, Selasa (14/10/2014) sore. Menurutnya DED revitalisasi Terminal Depok ini masih dibuat oleh Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Distarkim) Kota Depok, dengan menyerahkannya kepada pihak ke tiga.
"Ini penyebabnya, yang membuat pembangunan terminal Depok ini tertunda setelah pembongkaran kios dilakukan. Karena DED nya belum ada maka kami menunggu sampai jadi, agar bisa dilaksanakan," kata Gandara.
Menurut Gandara, sejak awal pembangunan Terminal Depok yang direncanakan memiliki pusat bisnis komersil di lantai duanya ini, akan dilakukan akhir Oktober 2014. Sehingga di akhir Desember 2014, pondasi bangunan terminal sudah jadi.
Menurut Gandara, kendala Distarkim menyelesaikan DED proyek revitalisasi terminal Depok karena instansi itu masih menyelesaikan DED pelebaran lanjutan Jalan Margonda Raya, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Ia menjelaskan dengan ketiadaan DED, maka sebenarnya belum dapat diketahui bagaimana rancangan dan penggunaan luasan lahan yang dibangun dari 2,6 hektar lahan terminal. "Tanpa DED proyeksi dan penataan revitalisasi serta pembangunannya tidak bisa berjalan," ujarnya.
Karenanya, pembangunan harus dilakukan menunggu DED selesai. Menurut Gandara jika pembangunan dilakukan saat DED belum jadi, sangat rentan terjadinya kemungkinan kesalahan saat DED rampung. "Kalau sekarang dibangun lalu tidak sesuai DED dan salah, siapa yang menanggung perbaikannya?. Ini makanya pembangunan terminal dipastikan ditunda," ujarnya.
Menurut Gandara diharapkan DED dari Distarkim rampung awal Januari 2015, sehingga setelah itu pembangunan bisa dilakukan oleh pengembang PT Andhika Investa. "Kami perkirakan awal 2015 nanti baru dimulai pembangunannya," ujar Gandara.
Karena hal itu pulalah, kata Gandara, pihaknya belum dapat mengangkut puing bangunan dari kios dan lapak yang dibongkar pihaknya. Selain itu, katanya, jika puing diangkut dan dibersihkan, para pedagang kemungkinan masuk kembali dan mendirikan tenda untuk berjualan. "Jadi kami menunggu DED nya, karena kami sudah ajukan disainnya untuk pembuatan DED itu," katanya.