TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah kediaman Muhamad Arsyad (23), tukang tusuk sate yang ditangkap polisi, karena menghina Presiden Jokowi di Facebook, mendadak ramai dikunjungi warga.
Mereka mengunjungi rumahnya di Jalan Haji Jum RT 09/01 Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, untuk memberikan rasa simpatinya.
Pantauan Warta Kota, Kamis (29/10/2014) siang, rumah tersebut masih ramai dikunjungi warga. Untuk ke rumah itu, harus menuruni beberapa anak tangga, karena terletak di dataran rendah.
Letaknya sendiri berada di bantaran Kali Cipinang. Hanya terdapat dua buah rumah kontrakan di lokasi tersebut.
Terlihat dindingnya bercat merah muda. Dengan berukuran kurang lebih 3x6 meter yang dibagi menjadi dua ruangan.
Di ruangan depan, diisi dengan rak piring reot, kompor, meja, kulkas satu pintu, dan sebuah kasur ukuran satu orang yang sudah tak layak.
Sementara, di ruangan dalam, terdapat beberapa perabotan yang juga sudah tidak layak.
Seperti lemari pakaian yang pintunya sudah rusak, sebuah kasur, dan televisi tabung 21 inch di atas meja yang sudah lapuk.
Sedangkan, kamar mandinya terletak di luar rumah, yang digunakan bersama-sama dengan penghuni kontrakan lainnya.
"Saya baru dua tahun ngontrak di sini. Sebelumnya, ngontrak di dekat sini juga. Sewanya Rp 600.000 per bulan. Tapi saya bayarnya nyicil, Rp 150.000 per minggu. Untung yang punya kontrakan baik, ngerti kondisi kami," kata Mursidah (49), ibu Arsyad, ditemui di Jalan Haji Jum RT 09/01 Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (29/10/2014) siang.
Pasalnya, kedua orangtuanya hanya bekerja serabutan. Sementara, kebutuhan sehari-hari hanya bisa dicukupi seadanya.
"Di sini kami tinggal bersama lima anggota keluarga lainnya," kata Mursidah.
Keluarganya tersebut yaitu, sang Suami Saprudin (50), lalu anaknya yang kedua
Ramdani (22), tinggal di Cileungsi dan bekerja di toko bawang putih. Lalu anak ketiganya, Rizkiyah (13), masih duduk dikelas 1 SMP, lalu Apriana (10) kelas 2 SD.
Selain itu juga, turut tinggal bersama, Ersa (62) kakak dari Mursidah.
Penulis: Mohamad Yusuf