TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus ambruknya jembatan penghubung di Gedung Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD), Provinsi DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, masih didalami. Hingga kini, pihak kepolisian masih memeriksa 12 orang saksi yang menewaskan empat pekerja.
"Sebanyak 12 saksi masih kami periksa, di antaranya 9 orang saksi mata, 2 orang keluarga korban, dan 1 orang dari pihak TIM (Taman ISmail Marzuki)," ucap Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Tatan Dirsan Atmaja, saat dihubungi, Rabu (5/11/2014).
Menurut Tatan, pihaknya belum menetapkan tersangka ambruknya jembatan yang mulai dibangun akhir September 2014 itu. Jembatan ini menewaskan 4 orang pekerja dan 5 orang lainnya luka-luka.
"Pokoknya penyebab robohnya jembatan ini juga belum diketahui. Masih pendalaman," katanya singkat.
Ambruknya jembatan penghubung diduga kurangnya tiang penyangga yang dapat menahan beban. Jembatan sepanjang kurang lebih 12 meter itu roboh pada Jumat (31/10/2014) sekitar pukul 06.05 WIB.
Masing-masing korban yang tewas mendapatkan santunan sebesar Rp 35 juta dari pihak pengembang, yaitu PT Sartonia Agung. Selain itu, untuk korban luka-luka akan dirawat hingga sembuh. (Panji Baskhara Ramadhan)
.