TRIBUNNEWS, JAKARTA -- Puluhan sopir bajaj yang tinggal di bantaran Kali Sunter, Jalan Irigasi RT 06,07 RW 09 Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (5/11/2014) pagi, kebingungan mencari tempat tinggal. Pasalnya, rumah yang telah dihuni sekitar 20 tahun itu, kini telah dibongkar.
"Kami tinggal di sini 20 tahun lalu. Dulu, semuanya warga bongkaran di pinggir kali sisi timur karena ada pelebaran kali. Lalu kami pindah ke sisi barat," kata Yono (40), ditemui di lokasi, Rabu (5/11/2014).
Saat menempati lokasi tersebut, ia mengaku membeli lahannya Rp 5 juta untuk seluas kurang lebih 5x5 meter kepada pihak RW. Sementara pemasangan listrik Rp 2 juta dan air Rp 1 juta.
"Bulanannya paling bayar uang sampah Rp 5.000. Kami memang tidak punya tempat tinggal resmi. Habis harga rumah mahal," katanya.
Padahal, lanjutnya, ia dan puluhan warga lainnya hanya seorang sopir bajaj. Dengan penghasilan yang kurang mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Paling sehari cuma dapat Rp 50.000. Kalau sewa kontrakan bisa Rp 300.000. Sekarang bingung mau tinggal di mana," katanya. (Mohmad Yusuf)