Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keamanan di Istana Negara mulai diperketat, jelang beberapa jam lagi pelantikan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta serta pengamanan aksi unras menolak kenaikan BBM.
Pantauan Tribunnews.com, keamanan di luar istana negara tampak diperketat. Terlihat dua mobil water canon terparkir di depan istana negara.
Tidak hanya itu, pagar kawat berduri milik satuan pengamanan obyek vital Polda Metro Jaya juga telah terpasang mengelilingi istana negara.
Kemudian arus lalulintas di sekitar istana negara juga berlangsung normal dan belum ada pengalihan. Hanya saja setiap sudut atau titik ruas jalan yang menuju ke istana negara tampak dijaga oleh anggota dari satuan Lalulintas.
Hingga saat ini, dua jam jelang pelantikan Ahok masih terlihat adanya aksi demo di depan Istana negara. Aksi demo ini mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian.
Aksi demo ini berasal dari Gerakan Rakyat, yang mengecam kenaikan harga BBM. Gerakan ini terdiri dari Sekber Buruh, Komite Politik Altenatif, Seknas Perempuan, Politik Rakyat serta elemen lainnya.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com aksi ini dihadiri seratusan massa. Koordinator Lapangan Gerakan Rakyat, Bonai meminta pemerintah membatalkan pencabutan subsidi BBM.
"Tolak, tolak, tolak naiknya harga BBM,"ujar orator.
Menurutnya, kenaikan harga BBM semakin menyempurnaan penderitaan rakyat setelah penetapan besaran upah minimun provinsi dinilai tidak sebanding. Gerakan Rakyat berpendapat, penghitungan upah minimum tidak memasukkan besaran angka inflasi tahun depan.
Selain itu, Gerakan Rakyat meminta Presiden Jokowi menasionalisasi aset-aset yang dinilai strategis. Diantaranya yaitu pertambangan, perbankan, transportasi, telekomunikas dan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).